Sabtu, 21-11-2009 12:25:08 oleh: Berthold Sinaulan
Presiden RI, Susilo Bambang Yudhoyono sebagai Ketua Majelis Pembimbing Nasional (Mabinas) dan Pramuka Utama melantik pengurus Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka masa bakti 2008-2013 di halaman tengah Istana Kepresidenan Jakarta, Jumat (20/11).
Sebanyak 93 anggota pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka yang dipimpin ketuanya, Prof DR Dr Azrul Azwar, MPH dilantik oleh Presiden berdasarkan berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 90/M Tahun 2009 yang ditetapkan pada 11 Agustus 2009.
Dalam pelantikan tersebut, hadir pula Ibu Negara Ibu Ani Bambang Yudhoyono, para menteri Kabinet Indonesia Bersatu II dan sejumlah pejabat negara lainnya.
Dalam pengarahannya seusai acara pelantikan, Presiden menekankan pentingnya bagi Gerakan Pramuka untuk terus membantu pembangunan karakter bangsa melalui pendidikan kepanduan lengkap dengan aneka macam latihan yang ada.
Kepala Negara juga mengingatkan kembali tentang revitalisasi Gerakan Pramuka yang telah dicanangkannya pada peringatan Hari Pramuka 14 Agustus 2006 lalu. Presiden mengharapkan agar para pengurus yang baru dilantik terus mendorongnya revitalisasi itu agar Gerakan Pramuka dapat semakin menarik bagi generasi muda.
Ketua Mabinas yang sekaligus mengingatkan betapa bersemangatnya dia mengikuti latihan kepramukaan yang pertama kali diperolehnya ketika dia masih menjadi siswa kelas V atau VI SD di Pacitan, Jawa Timur, ingin agar diadakan pelatihan-pelatihan yang metodologinya terus dikembangkan. Presiden juga meminta diadakannya pelatihan kepemimpinan dan training for trainers. Pada gilirannya, kata Presiden, mereka yang telah mendapatkan pelatihan itu akan kembali melatih yang lain, sehingga dalam waktu satu atau dua tahun mendatang, para Pembina yang sudah terdaftar akan mendapatkan sertifikasi dengan kualifikasi yang sudah ditentukan.
Presiden juga menekankan perlunya kegiatan-kegiatan yang menarik bagi generasi muda. Misalnya, latihan kepemimpinan, keterampilan mengatasi rintangan alam, pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan, pelatihan teknologi dan informasi, serta bela diri. Menurut Presiden, bela diri perlu diberikan bukan untuk menjadi sombong dan mau bertarung, tetapi untuk meningkatkan rasa percaya diri.
Kepala Negara juga berharap agar seragam Gerakan Pramuka lebih disesuaikan lagi untuk keperluan-keperluan tertentu. Misalnya, untuk kegiatan di alam terbuka, kantung celana kurang banyak, dan kalau naik gunung agar celananya tidak robek.
Demikian pula tentang Bumi Perkemahan Pramuka Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Presiden yang mengaku sampai awal-awal masa jabatan pertamanya sebagai Presiden masih sering berolahraga jogging bersama Ibu Negara di sana, mengganggap bumi perkemahan itu sudah cukup bagus dan luas. Tapi sayang waktu itu agak kurang terawat, kata Presiden. “Saya waktu itu masih sering mencium bau yang tidak sedap. Masih ada sampah yang tidak pada tempatnya dan sebagainya. Tidak boleh hal seperti itu terjadi,” ujarnya lagi.
Presiden mengakhiri pengarahannya dengan disambut tepuk pramuka tiga kali oleh seluruh anggota Gerakan Pramuka yang hadir pada acara itu. Kemudian dilanjutkan dengan acara memberikan salam oleh Presiden dan Ibu Negara, Menteri Pendidikan Nasional M Nuh dan istri, serta Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Andi Malaranggeng dan istri kepada seluruh pengurus Kwarnas Gerakan Pramuka.
selanjutnya ...
Sabtu, November 21, 2009
Langganan:
Postingan (Atom)