“Wujudkan Pramuka sebagai Pelaku Perubahan untuk Membangun Bangsa yang Bermartabat”
javascript:void(0)

Kamis, Desember 18, 2008

Profil Ka Kwarnas periode 2008-2013

Profesor yang Gemar Menulis


Masih bingung di mana tempat berlangsungnya kegiatan Musyawarah Nasional (Munas) Gerakan Pramuka 2008. Kegiatan ini diadakan di Taman Rekreasi Wiladatika (TRW) Cibubur, Jakarta? Don"t panic, Tim Jurnal Munas 2008 akan membimbing kakak-kakak ke jalan yang benar dan terpercaya!!

Selama 4 (empat) hari ini Kakak-kakak akan mengikuti sidang-sidang yang terdiri dari Sidang Pleno atau Paripurna yang akan diselenggarakan di Gedung Pandansari. Kemudian Sidang-sidang komisi yang terdiri dari Sidang Komisi A di Gedung Lemdikanas yang membahas tentang Organisasi meliputi Anggaran Dasar, Rencana Strategik, Saka Wirakartika dan Hasil Musppanitera.

Sidang Komisi B di Gedung H.Agus Salim dengan bahasan tentang tempat penyelenggaraan Jambore Nasional , Raimuna, Perkemahan Wirakarya dan Musyawarah Nasional yang akan datang. Kemudian Sidang Komisi C membahas hal-hal Khusus mengenai Mekanisme Pemilihan Ketua Kwartir Nasional dan Badan Pemeriksa Keuangan, serta Penganugerahan Lencana Tunas Kencana.

Selain sederet acara sidang, panitia juga sudah merencanakan acara hiburan sekaligus makan malam yang akan ditempatkan di Gedung HM.Sarbini termasuk Senam Sehat yang diselenggarakan setiap pagi di Lapangan Gajah Mada TRW

Sepanjang kegiatan Munas ini, Kakak juga mendapat fasilitas kesehatan 24 jam untuk para Peserta, Peninjau dan Panitia yang belum terbiasa dengan atmosfir Jakarta! Posko kesehatan di Sekar Purbo II dan Klinik Bhakti Husada TRW, Cibubur. {Maryam}

Sebelum menjabat sebagai Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka masa bakti 2003-2008, Kak Azrul Azwar yang lahir di Kotacane (Aceh Tengara), 6 Juni 1945 terlebih dulu menjabat sebagai Pemimpin Satuan Karya (Pinsaka) Bakti Husada Tingkat Nasional (1998-2003). Sempat pula mejadi Andalan Nasional sejak tahun 1998. Meski dirinya memiliki latar belakang pendidikan kedokteran, namun dunia kepramukaan bukan dunia baru bagi beliau. Sebab dalam menjalani profesinya sebagai dokter, Kak Azrul pun kerap berinteraksidengan masyarakat luas.

Setelah mendapat gelar dokter dari Universitas Indonesia pada tahun 1972 dan memperdalam ilmu kedokteran spesialis di universitas yang sama, Kak Azrul terbang ke Honolulu, Hawaii guna menuntut ilmu dan melengkapi gelar MPH di School of Public Health University of Hawaii pada tahun 1977. Tak selesai sampai di situ saja, sebab pada tahun 1991-1996 Kak Azrul menimba ilmu kembali dan memperoleh gelar Doc�tor dalam ilmu kedokteran dengan hasil Judisium Cumlaude.

Selain menekuni dunia kedeokteran dan menyukai kegiatan kepramukaan, ternyata Kak Azrul hobi juga menulis, pengalaman sebagai Pemimpin Redaksi beberapa kali dijalaninya, seperti pada Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia-Jakarta, jabatan tersebut sudah ditekuninya sejak tahun 1984 hingga sekarang.

Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) ini, tercatat aktif sebagai pengurus dilima belas organisasi, selain dalam Gerakan Pramuka dan IDI, Kak Azrul merupakan konsultan World Health Association (WHO) dan Council Member pada Medical Association of ASEAN.
selanjutnya ...

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KAK AZRUL AZWAR SEBAGAI KA KWARNAS PERIODE 2008-2013


Kak Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH, telah dikukuhkan oleh Presidium Sidang MUNAS Gerakan Pramuka VIII dihadapan para peserta MUNAS, di Pandansari TRW Cibubur, sebagai Ketua Kwarnas Periode 2008-2013. Kak Azrul yang terpilih untuk kedua kalinya ini, terpilih secara aklamasi, dikarenakan sampai proses pemilihan, kak Mardiyanto yang juga Mendagri (kandidat ka kwarnas) tidak hadir , walau sidang sudah di skor beberapa kali sekitar 3 jam. Usai dikukuhkan, kak Azrul mendapat ucapan selamat dari para peserta. Selamat berkiprah kembali, Satyaku ku darmakan, darmaku ku baktikan. Maju dan Jaya, dan Berdayalah Pramuka, untuk generasi muda dan Indonesia. selanjutnya ...

SELAMAT ATAS TERPILIHNYA KETUA DAN WAKIL KETUA DKN MASA BAKTI 2008-2013

Salam Pramuka,

Selamat atas terpilihnya Ketua & Wakil Ketua DKN masa bakti 2008 s.d.2013
01. Kak Syarifah Alawiyah
02. Kak Sukarno
seluruh T/D Indonesia khususnya menyimpan harapan yang besar terhadap Kak untuk bisa membawa Amanat Musppanitera Nasional dan Kita doakan DKN masa bakti 5 tahun kedepan bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya. Amin selanjutnya ...

Selasa, Oktober 21, 2008

Pembukaan ASEAN Scout Jamboree 2008

Presiden SBY didampingi Menko Kesra Aburizal Bakrie, Minggu (19/10) sore, membuka Perkemahan Kepanduan ASEAN, di Bumi Perkemahan Pramuka, CIbubur, Jakarta.

Jambore yang berlangsung pada 18 - 26 Oktober ini diikuti pramuka putera dan puteri usia 13-16 tahun. Kontingen dalam negeri berasal dari 33 provinsi. Sementara kontingen luar negeri berasal dari 9 negara anggota ASEAN, kecuali Myanmar. Total peserta jambore 1.500 orang.

Pada sambutannya, Presiden SBY menyatakan bahwa gerakan kepanduan merupakan investasi terbaik bangsa untuk masa depan masing-masing. "Semoga jambore ini membawa semangat kita untuk memperbaiki dunia. Wake up everybody. Wake up scouts," kata Presiden SBY. Wake up adalah lagu tema Perkemahan Kepanduan ASEAN 2008 ini.

Bahkan, lanjut SBY, gerakan pramuka bisa berperan membuat masa depan ASEAN yang lebih baik. "Nilai solidaritas, saling hormat-menghormati, dan semangat kegigihan yang diajarkan, merupakan modal bagi generasi muda menjawab tantangan dunia,” Presiden menambahkan.

Selain itu, Presiden mengharapkan melalui gerakan budaya dan kesenian, kerjasama antarnegara ASEAN dapat terwujud. Meskipun kerjasama tersebut tidak diwujudkan dalam waktu singkat. Tetapi kegiatan semacam ini harus terus didukung sehingga timbul kesamaan melihat ASEAN,sebagai satu bangsa

Dalam laporannya, Ketua Gerakan Pramuka Nasional, H.Asrul Azwar, mengatakan kegiatan perkemahan kepanduan ASEAN ini merupakan amanah dari pernyataan Presiden SBY saat menyematkan Lencana Tunas Kencana kepada PM Malaysia pada 2007 lalu. Kegiatan jambore ini, antara lain, Scouting Skills, Adventure Land, ASEAN Cultural Village, ASEAN Development Village, ASEAN Solidarity, ASEAN Development Boulevard, ASEAN Sportacular, Educational Tour, dan ASEAN Spectacular.



Tema Perkemahan Kepanduan ASEAN ini adalah "Developing Brotherhood and Cultural Understanding" atau membangun persaudaraan dan pemahaman budaya. Sementara mottonya One Spirit, One Promise, One ASEAN Community ( Satu Semangat, Satu Janji, Satu Komunitas ASEAN). Tampak hadir, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Seskab Sudi Silalahi, duta besar negara sahabat, Wakil Gubernur DKI Priyanto. (win)
selanjutnya ...

Senin, Oktober 20, 2008

Sertifikat JOTI



Meskipun tidak penuh ikut partisipasi akhirnya dapat juga sertifikatnya.... selanjutnya ...

Jumat, September 05, 2008

Sabtu, Agustus 30, 2008

MARHABAN YA RAMADHAN

Download Jadwal Imsyak, Jadwal Imsakiyah Bulan Ramadhan 1429 H / 2008 M berlaku seluruh Indonesia. Insya Allah beberapa hari lagi umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan, bulan penuh berkah dan magfirah serta ampunan. Tahun ini 1 Ramadhan 1429H Insya Allah akan jatuh pada hari Senin, 1 September 2008. Meskipun masih harus menunggu keputusan Pemerintah Indonesia dalam hal ini Departemen Agama RI.

1. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Yogyakarta


2. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Surakarta


3. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Surabaya


4. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan !429 H Malang


5. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Semarang


6. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Bandung


7. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Jakarta


8. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Denpasar-Bali


9. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Makassar


10. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Medan


11. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Balikpapan


12. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Rengat-Riau


13. Download Jadwal Imsakiyah Ramadhan 1429 H Palembang


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa.



diambil dari : http://www.sumintar.com/jadwal-imsakiyah-ramadhan-1429-h-2008-m.html
>>>
selanjutnya ...

Selasa, Agustus 26, 2008

Adult Resources Handbook

Tersedia dalam bentuk e-book dan masih dalam format aslinya.
Silahkan download sepuasnya ...

ADULT (Anggota Dewasa)

Adult Resources Handbook, klik disini
Understanding Mission, klik disini
Strategy Planning, klik disini
Educational Impact of Scouting: Three case studies on adolescence, klik disini
Educational Objective of the Scout Movement, klik disini
The Gender Project, klik disini
The Green Island, klik disini
Scouting and the Environment, klik disini
Scouting and Spiritual Development, klik disini
Scout of the World Award, klik disini
Toolbox Programme Handouts: Renewed Approach to Programme, klik disini
Toolbox Programme Handouts: Youth Involvement, Youth Empowerment, klik disini

ROVER (Penegak/Pandega)

Rovering to Success, klik disini

YOUTH PROGRAMME (Anggota Muda)

Educational Activities (for 7-11 years old), klik disini
Educational Activities (for 11-15 years old), klik disini
Handbook for Cup Scout Leader, part_1, part_2, part_3
Handbook for Leader Scout Section, part_1, part_2, part_3
KWARNAS

Kumpulan Petunjuk Penyelenggaraan, klik disini
...
selanjutnya ...

Senin, Agustus 25, 2008

Scouting For Peace


The booklet addresses the question, "What is Scouting's contribution to peace?" The question is examined from a historical perspective, then the main facets of Scouting's contribution to peace education are analysed.

“Peace cannot be secured entirely by commercial interests, military alliances, general disarmament or mutual treaties, unless the spirit for peace is there in the minds and will of the peoples . This is a matter of education”

Baden-Powell, opening speech at Kandersteg International Conference, published in “Jamboree”, October 1926 1
“Since wars begin in the minds of men, it is in the minds of men that the defences of peace must be constructed”

Constitution of UNESCO, 1945, Preamble 2
The subject of peace and peace education has been of constant concern for World Scouting – as it was for its founder as well – since the inception of the Movement .

A few years after the camp at Brownsea Island, when the Movement was expanding world-wide, the First World War ravaged Europe. That was at the beginning of the 20th century. Now we are at the dawn of the 21st century. Has the situation changed? Even if there has not been a world war for more than five decades, can we say that the scourge of war has been eliminated from the surface of the earth? Far from it! And it is enough to turn on the television or to open a newspaper to realise to what extent this is true.

The main aim of this paper is to explain how fundamentally Scouting is attached to peace, how Scouting has always been a peaceful and pacifying movement, and to record the many facets of its contribution to peace. Admittedly, most of them are indirect and many of them have gone unnoticed simply because they are unspectacular; they are however no less fundamental and no less important .

This book may be purchased from the World Scout Shop or downloaded following this link
selanjutnya ...

TEKNIK KEPRAMUKAAN

Mau Latihan Pramuka, Lihat dulu disini

-- maaf masih underconstruction -- selanjutnya ...

SUMBER DAYA

Disini ditempatkan link-link untuk mendownload segala info tentang Pramuka dan Kepanduan selanjutnya ...

PROFIL GUGUSDEPAN SURABAYA 1815-1816 PANGKALAN SEKOLAH DAN UNIVERSITAS WIJAYA PUTRA

Berangkat dari keinginan untuk menampung minat dan bakat mahasiswa dibidang kepanduan, maka pada tanggal 13 Agustus 1997 di lingkungan Universitas Wijaya Putra Surabaya dilantik beberapa orang Majelis Pembimbing, Gugusdepan, Pembina Gugusdepan dan Pembina Satuan Gerakan Pramuka. Pelantikan tersebut dilakukan oleh Bapak Trimarjono selaku Ketua Kwartir Daerah lawa Timur yang pada saat itu beliau menjabat sebagai Wakil Gubernur lawa Timur. Pelantikan ini menjadi istimewa karena Gugusdepan yang kemudian diberi nomor register Surabaya 1815 untuk Gugusdepan Putra dan Surabaya 1816 untuk Gugusdepan putri merupakan Gugusdepan pertama di lawa Timur yang pelantikannya dilakukan oleh Kwartir Daerah.
Pada saat berdirinya Gugusdepan ini memiliki 2 Golongan Tingkat, yaitu Penegak dan Pandega dengan jumlah yang relatif besar untuk Gugusdepan yang baru berdiri. Pada perkembangannya, Yayasan Karman Amat yang pada waktu itu menaungi Universitas Wijaya Putra, SMEA Wijaya Putra 1 dan SMA Karman Amat mengembangkan sekolah sekolah menengah yaitu SMP Karman Amat dan SMK (STM) Karman Amat. Dengan berdirinya SMP Karman Amat, berarti Gugusdepan Surabaya 1815 1816 mendapat tambahan 1 golongan lagi yaitu golongan Penggalang.
Terus berkembangnya jumlah anggota dari waktu ke waktu menuntut Pembina Gugusdepan untuk meningkatkan jumlah dan mutu pembina satuan. Salah satu program yang dicanangkan adalah mendayagunakan para Pramuka Pandega yang bernaung di Universitas Wijaya Putra untuk dididik dan dilatih melalui Diklat dan Kursus Pembina Pramuka Mahir (KMD), program ini dirasa cukup berhasil dengan bertambahnya jumlah anggota Pramuka Pandega dan keberadaan Unit Kegiatan Mahasiswa Pramuka semakin dirasa sangat diperlukan.
Gugusdepan Surabaya 1815 dan 1816 pada tahun 2003 berkeinginan untuk menjadikan Gugusdepan ini sebagai Gugusdepan Lengkap. Pada tanggal 13 Agustus 2003 disaat ulang tahun Gugusdepan yang ke 6, Gugusdepan mencanangkan program bagi Pramuka Penegak untuk magang membina di Gugusdepan yang berpangkalan di Sekolah Dasar yang tersebar di sekitar kampus.
Program ini berlanjut sampai dengan sekarang dan pada tahun yang sama Gugusdepan mengadopsi 2 Gugusdepan SD sebagai Gugusdepan binaan dan menambah 1 lagi golongan Pramuka Siaga. Dengan penambahan golongan ini, Gugusdepan Surabaya 1815 dan ¬1816 merupakan salah satu dari Gugusdepan di Kota Surabaya yang berstatus sebagai Gugusdepan Lengkap.
Sampai dengan sekarang Gugusdepan Surabaya 1815 1816 telah dipercaya oleh pihak sekolah untuk mengkader pernimpin pernimpin baru untuk mengisi jabatan jabatan di Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) dan beberapa Ekstrakurikuler yang ada.
Prestasi yang pernah diraih
1. Juara III Lomba Susur Sungai Tingkat lawa Timur Tahun 1999
2. Juara I Lomba Pioneering Kota Surabaya Tahun 2000
3. Gugusdepan Terglat Kota Surabaya Tahun 2001
4. Regu Tergiat I Lomba Tingkat II Kwarran Pakal Tahun 2002
5. Regu Tergiat II Lomba Tingkat III Kota Surabaya Tahun 2002
6. Juara II Lomba Penegak Tangguh Surabaya Tahun 2005
Kegiatan yang pernah diselenggarakan :
1. Pelatihan Paskibra Pelajar SMA Tahun 1999 kerjasama dengan Kodam V Brawijaya
2. Lomba Penggalang Tangguh Tahun 2001 tingkat Kota Surabaya
3. Kemah Trampil setiap tahun
4. Latihan Gabungan antar Saka Tahun 2002
5. Lomba Menggambar dan Mewarna Tahun 2001, 2002, 2003, 2004, 2005 dan 2006 tingkat Surabaya dan Gresik
6. Lomba Tingkat II Kwarran Pakal Tahun 2005
Kegiatan Partisipasi :
1. Raimuna Cabang, Daerah dan Nasional
2. Jambore Cabang, Daerah dan Nasional
3. JOTA dan JOTI
4. Lomba Tingkat II dan III
5. Dll
Download profil.pdf
selanjutnya ...

Sabtu, Agustus 16, 2008

Pidato Bung Karno Sebagai Salah Satu Bagian Sejarah Gerakan Pramuka

Pidato Presiden pada tanggal 9 Maret 1961 juga menggariskan agar pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI Gerakan Pramuka telah ada dan dikenal oleh masyarakat. Oleh karena itu Keppres RI No.238 Tahun 1961 perlu ada pendukungnya yaitu pengurus dan anggotanya.

Pidatonya dpt didownload disini

Menurut Anggaran Dasar Gerakan Pramuka, pimpinan perkumpulan ini dipegang oleh Majelis Pimpinan Nasional (MAPINAS) yang di dalamnya terdapat Kwartir Nasional Gerakan Pramuka dan Kwartir Nasional Harian.

Badan Pimpinan Pusat ini secara simbolis disusun dengan mengambil angka keramat 17-8-’45, yaitu terdiri atas Mapinas beranggotakan 45 orang di antaranya duduk dalam Kwarnas 17 orang dan dalam Kwarnasri 8 orang.

Namun demikian dalam realisasinya seperti tersebut dalam Keppres RI No.447 Tahun 1961, tanggal 14 Agustus 1961 jumlah anggota Mapinas menjadi 70 orang dengan rincian dari 70 anggota itu 17 orang di antaranya sebagai anggota Kwarnas dan 8 orang di antara anggota Kwarnas ini menjadi anggota Kwarnari.

Mapinas diketuai oleh Dr. Ir. Soekarno, Presiden RI dengan Wakil Ketua I, Sri Sultan Hamengku Buwono IX dan Wakil Ketua II Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh.

Sementara itu dalam Kwarnas, Sri Sultan Hamengku Buwono IX menjabat Ketua dan Brigjen TNI Dr.A. Aziz Saleh sebagai Wakil Ketua merangkap Ketua Kwarnari.

Gerakan Pramuka secara resmi diperkenalkan kepada seluruh rakyat Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1961 bukan saja di Ibukota Jakarta, tapi juga di tempat yang penting di Indonesia. Di Jakarta sekitar 10.000 anggota Gerakan Pramuka mengadakan Apel Besar yang diikuti dengan pawai pembangunan dan defile di depan Presiden dan berkeliling Jakarta.

Sebelum kegiatan pawai/defile, Presiden melantik anggota Mapinas, Kwarnas dan Kwarnari, di Istana negara, dan menyampaikan anugerah tanda penghargaan dan kehormatan berupa Panji Gerakan Kepanduan Nasional Indonesia (Keppres No.448 Tahun 1961) yang diterimakan kepada Ketua Kwartir Nasional, Sri Sultan Hamengku Buwono IX sesaat sebelum pawai/defile dimulai.

Peristiwa perkenalan tanggal 14 Agustus 1961 ini kemudian dilakukan sebagai HARI PRAMUKA yang setiap tahun diperingati oleh seluruh jajaran dan anggota Gerakan Pramuka.

Sumber : http://speedy4speedup.blogspot.com/2008/08/gerakan-pramuka-diperkenalkan.html
selanjutnya ...

SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA HARI ULANG TAHUN GERAKAN PRAMUKA KE-47 TAHUN 2008

Taman Bunga Wiladatika, Jakarta
14 Agustus 2008

Bismillahirrahmanirrahim.
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Salam sejahtera untuk kita semua.

Para tamu undangan dan hadirin yang saya muliakan,
Para peserta upacara yang saya banggakan,
Salam Pramuka!

Hari ini, kita bersyukur ke hadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menghadiri upacara peringatan Hari Ulang Tahun ke-47 Gerakan Pramuka. Selaku Kepala Negara, saya ingin menyampaikan ucapan selamat Ulang Tahun ke-47, kepada keluarga besar Gerakan Pramuka, pimpinan dan pengurus kwartir, pelatih dan, pembina, serta segenap anggota Gerakan Pramuka di seluruh tanah air. Semoga, Gerakan Pramuka dapat terus maju dan berkembang, melahirkan tunas-tunas bangsa, yang akan membangun dan membawa bangsa kita, menuju masa depan yang lebih baik.

Hadirin yang saya muliakan,
Saya ingin mengingatkan kembali, dua tahun yang lalu, di tempat ini, kita bersama-sama telah mencanangkan sebuah tekad untuk melakukan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Kenapa kita bertekad untuk melakukan itu? Karena saya tidak ingin, jika gerakan Pramuka dianggap tidak penting lagi di negeri kita. Saya juga tidak ingin Gerakan Pramuka menjadi melempem, kurang bersemangat, dan berjalan apa adanya.

Saya selalu mengatakan bahwa Gerakan Pramuka itu sangat penting. Gerakan Pramuka tetap relevan dengan perkembangan zaman. Walaupun era globalisasi itu penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia tetap merupakan faktor penentu yang paling utama. Untuk itulah kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, membangun bangsa yang memiliki watak yang kuat. Bukan hanya manusia atau pemuda cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, akan tetapi juga pemuda yang tangguh kepribadiannya, yang luhur budi pekertinya, serta generasi muda yang rukun, dan kompak bersatu. Karena pemuda demikianlah, yang akan sanggup menghadapi tantangan globalisasi, sanggup menghadapi berbagai persoalan di negeri ini, dan sanggup untuk menatap masa depan dengan lebih baik.

Dalam kurun waktu dua tahun terakhir, kita semua melihat, bahwa revitalisasi Gerakan Pramuka telah menghasilkan perubahan cara pandang masyarakat terhadap Pramuka. Pramuka telah dijadikan sebagai salah satu pilar penting dalam sistem pendidikan nasional. Pendidikan kepramukaan telah diajarkan kepada seluruh kaum muda kita. Dengan Tri Satya dan Dasa Darma Pramuka, Gerakan Pramuka telah dapat menarik kembali elemen masyarakat untuk merapatkan barisan, berjuang dan bekerja keras, menuju cita-cita bangsa Indonesia.

Para peserta upacara,
Hadirin yang saya muliakan.
Oleh sebab itu, sangatlah tepat, apabila tema yang diambil pada Hari Ulang Tahun Pramuka Tahun ini, adalah “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka”. Dengan tema itu, secara optimis, kita ingin melihat revitalisasi Gerakan Pramuka, dapat lebih cepat mencapai tujuannya.

Tahun ini, adalah momentum yang tepat untuk menggelorakan semangat kebangkitan nasional dan optimisme bangsa. Tahun ini, merupakan tahun yang sangat simbolis bagi perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Dalam tahun 2008, kita peringati 100 tahun Kebangkitan Nasional ; 80 tahun Sumpah Pemuda, dan ; 10 tahun Reformasi! Tonggak-tonggak sejarah itu, membuktikan jati-diri bangsa kita, sebagai bangsa yang besar. Bangsa yang tangguh dalam menghadapi tantangan, dan bangsa yang selalu optimis, serta mampu beradaptasi dengan perubahan zaman.

Pada peringatan Hari Pramuka ke-46 tahun lalu, saya telah menegaskan agar Revitalisasi Gerakan Pramuka, terus dilanjutkan dengan berbagai inovasi dan pembaharuan metodologi. Saya yakin dengan capaian-capaian dalam kurun waktu dua tahun belakangan ini, kita akan mampu menjadikan Gerakan Pramuka sebagai perekat bangsa, pengobar semangat nasionalisme, pembangun jiwa patriotisme, dan penebar semangat bela negara.

Berkaitan dengan itu, bertepatan dengan Hari ulang tahun Gerakan Pramuka tahun ini, saya akan meresmikan pendidikan bela negara bagi pelatih pembina Pramuka, yang diikuti oleh 156 orang dari seluruh Indonesia. Upaya ini merupakan langkah yang kongkrit, untuk menanamkan nilai-nilai jiwa bela negara bagi generasi muda bangsa. Binalah mereka dengan sungguh-sungguh, sehingga kelak ketika dewasa, mereka akan menjadi bagian dari bangsa yang mandiri, bangsa yang berdaya saing tinggi, dan bangsa yang berperadaban mulia.

Hadirin dan Peserta Upacara yang saya muliakan,
Pada kesempatan yang baik ini, saya ingin menyampaikan beberapa pesan dan arahan saya kepada segenap anggota, pembina, dan pembimbing Gerakan Pramuka di seluruh tanah air:

Pertama, perkuat organisasi dan manajemen Kepramukaan dengan sebaik-baiknya. Terus lakukan konsolidasi di antara seluruh jajaran pengurus Gerakan pramuka, agar dapat memantapkan peran sebagai organisasi yang kokoh.

Kedua, mantapkan Gugus Depan berbasis sekolah, dan kembangkan Gugus Depan berbasis wilayah, agar aktivitas dan kedudukan Gerakan Pramuka semakin kuat dan tangguh. Utamakan program kegiatan yang berorientasi pada pembentukan karakter yang tangguh, peningkatan semangat bela negara, penguatan patriotisme, dan pengembangan kreatifitas dalam rangka mempersiapkan generasi muda yang unggul dan berdaya saing.

Ketiga, mantapkan prinsip dasar dan metode kepramukaan. Kembangkan kemitraan, serta implementasikan pengamalan Tri Satya dan Dasa Darma dalam kehidupan sehari-hari; dan

Keempat, mantapkan tekad seluruh anggota Pramuka, sebagai warga bangsa, untuk menjadi “satu bumi pertiwi, satu bangsa, satu janji, satu komitmen, dan satu aksi” dalam mewujudkan rakyat yang sehat, cerdas, maju, dan sejahtera.

Para peserta upacara yang saya banggakan.
Hadirin yang saya muliakan.
Sebelum mengakhiri sambutan ini, kepada para menteri terkait, saya instruksikan agar saudara-saudara terus memberikan dukungan dan fasilitasi nyata, termasuk pendanaan, dalam rangka implementasi Revitalisasi Gerakan Pramuka. Kepada para kepala daerah, saya minta untuk memberikan dukungan dan fasilitasi pendanaan, pada setiap kegiatan Gerakan Pramuka di wilayahnya masing-masing.

Kepada para penerima penghargaan Lencana Melati Gerakan Pramuka, baik tokoh-tokoh dari Indonesia, maupun para tokoh kepanduan Asia Pasifik, saya ucapkan selamat, terima kasih dan penghargaan yang tinggi, atas jasa-jasa, pengabdian, dan kerjasamanya dalam meningkatkan aktivitas Gerakan Pramuka. Secara khusus kepada kedua orang tua Almarhum Pungkas Tri Baruno, penerima Lencana Darma Bakti, saya menyampaikan rasa duka cita yang amat dalam, dan memberikan penghargaan yang tinggi, atas perjuangan almarhum untuk membawa nama baik Indonesia di tingkat internasional. Kita semua bangga atas patriotisme Pungkas Tri Baruno, dan namanya akan terukir abadi dalam sejarah perjuangan dan pembangunan bangsa.

Akhirnya, bersamaan dengan Hari Ulang Tahun ke-47 Gerakan Pramuka, seraya memohon ridho Allah SWT, dengan mengucapkan ”Bismillahirrahmanirrahim”, Pelatihan Pendidikan Bela Negara bagi Gerakan Pramuka, dengan ini saya nyatakan dengan resmi dibuka.

Semoga Allah SWT, senantiasa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita sekalian.

Jayalah Pramuka, Jayalah Indonesia!
Salam Pramuka,

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Jakarta, 14 Agustus 2008
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
selanjutnya ...

Jumat, Agustus 15, 2008

Presiden SBY bertekad untuk mensukseskan revitalisasi gerakan Pramuka


"Saya tidak ingin gerakan Pramuka tidak penting lagi di Indonesia. Saya juga tidak ingin Pramuka jadi melempem, kurang semangat dan apa adanya," kata Presiden Kamis (14/8) sore, pada upacara Peringatan Hari Pramuka ke-47 di Cibubur, Jakarta Timur.

Pramuka sangat penting serta tetap relevan dengan perkembangan jaman. "Walaupun globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia adalah faktor penentu utama. Oleh karena itu, kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, bukam hanya pemuda yang cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga yang tangguh kepribadiannya, baik budi pekertinya," jelas SBY. (mit)


Keterangan foto:Presiden SBY dan Ibu Negara bersama Pramuka saat menghadiri Hari Pramuka ke 47 di Cibubur, Jakarta, Kamis (14/8) sore. (foto: abror/presidensbyinfo) selanjutnya ...

SBY: Saya Tidak Ingin Gerakan Pramuka Tidak Penting Lagi di Indonesia


Jakarta: Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, didampingi Ibu Negara Ani Yudhoyono, Kamis (14/8) sore, menghadiri upacara Peringatan Hari Pramuka ke-47 di Lapangan Gajah Mada, Kompleks Taman Rekreasi Wiladatika, Cibubur, Jakarta Timur. Dalam upacara yang dihadiri kurang lebih 2.250 anggota Pramuka tersebut, Presiden SBY menjadi Pembina Upacara.

Tampak hadir bersama dengan Presiden di dalam acara yang bertemakan "Dengan Semangat Kebangkitan Nasional Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka", antara lain, Menko Kesra Aburizal Bakrie, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, serta Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Azrul Azwar. Dengan tema tersebut di atas, diharapkan gerakan Pramuka dapat berkembang sebagai lembaga pendidikan yang strategis untuk membentuk generasi muda yang tangguh.

Presiden SBY selaku Ketua Majelis Pembimbing Nasional Gerakan Pramuka, menyematkan Tanda Kehormatan Lencana Melati dan Dharma Bakti kepada para penerima. Mereka yang menerima Lencana Melati merupakan tokoh-tokoh pandu Asia Pasifik. Mereka adalah Jenderal TNI Djoko Santoso, Fasli Jalal, Hon Jejomar C. binay, Pehin Dato Seri Paduka Awang Mohd Ali Daud, Abdullah Rasheed, Yaacob Bin Haji A. Karim, Abdul Kader Bin Haji Mhd Nor, dan Wahidin Halim. Kemudian Abdul Hafiz Hasibuan, L. Rumadas, Amirul Tamim, Stefanus Vreeke Runtu, Ridwan Effendi, Mahrus Amin, Wan Abubakar, Hanny Sondakh, Tamotsu Inoue serta Idris Rahim.

Sementara itu, enam orang yang menerima Lencana Dhara Bakti adalah Ridwan Suwidi, M. R. Kambu, Satono S. P., Imdaad Hamid dan Marwan Hasmen. Selain itu, Pungkas Tri Baruno, salah seorang Tim Ekspedisi Tunas Indonesia yang wafat setelah berhasil menancapkan bendera Merah Putih dan bendera Gerakan Pramuka di Gunung McKinley, Alaska, Amerika Serikat, juga dianugerahi Lencana Darma Bakti.

Presiden SBY bertekad untuk mensukseskan revitalisasi gerakan Pramuka. "Karena saya tidak ingin gerakan Pramuka tidak penting lagi di Indonesia. Saya juga tidak ingin Pramuka jadi melempem, kurang semangat dan apa adanya," kata Presiden.

Presiden SBY mengungkapkan bahwa Pramuka sangat penting serta tetap relevan dengan perkembangan jaman. "Walaupun globalisasi penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi manusia adalah faktor penentu utama. Oleh karena itu, kita ingin membangun manusia yang memiliki karakter, bukam hanya pemuda yang cerdas yang menguasai ilmu pengetahuan, tapi juga yang tangguh kepribadiannya, baik budi pekertinya," jelas SBY.

Presiden berharap Pramuka dapat maju dan berkembang. "Melahirkan tunas-tunas bangsa yang akan membangun bangsa kita, menuju masa depan yang lebih baik," ujar SBY.

Selain itu, agar revitalisasi Gerakan Pramuka sukses, Presiden SBY meresmikan Pendidikan Bela Negara untuk 146 orang dari seluruh Indonesia. "Untuk menanamkan jiwa bela negara sebagai generasi bangsa," ujar Presiden.

Kepada seluruh anggota Pramuka, Presiden SBY berpesan agar mereka selalu memperkuat organisasi serta manajemen kepramukaan, selalu memantapkan gugus depan berbasis sekolah serta wilayah. Lalu memantapkan prinsip dasar serta metode kepramukaan dan memantapkan tekad dan semangat anggota Pramuka sebagai satu bangsa.

Kepada para menteri, Presiden SBY juga menginstruksikan untuk terus memberikan dukungan dan fasilitas nyata kepada Gerakan Pramuka, termasuk pendanaan.

Akhirnya, kepada orang tua almarhum Pungkas, Presiden SBY mengungkapkan rasa duka cita yang mendalam serta memberikan pernghargaan yang tinggi atas perjuangan almarhum. "Kita semua bangga atas patriotisme Pungkas Tri Baruna dan namanya akan terukir abadi dalam kisah perjuangan bangsa," kata SBY.

Layaknya upacara Pramuka, upacara tersebut diakhiri dengan menyanyikan Hymne Satya Dharma Pramuka, pembacaan doa serta ditutup dengan penghormatan pasukan kepada pembina upacara. (mit)
selanjutnya ...

Selasa, Agustus 12, 2008

Sambutan KaKwarnas pada HUT Pramuka ke-47


KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
SAMBUTAN
KETUA KWARTIR NASIONAL GERAKAN PRAMUKA
PADA
PERINGATAN HARI PRAMUKA KE 47
14 AGUSTUS 2008

Yang terhormat,
Para Ketua Mabida dan Mabicab Gerakan Pramuka,
Para Pimpinan Kwarda dan Kwarcab Gerakan Pramuka,
Para Pelatih, Pembina, Pamong dan Instruktur Gerakan Pramuka,
Adik-adikku Pramuka yang saya banggakan,

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Salam Pramuka,

Marilah kita memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, kita semua berada dalam keadaan sehat walafiat sehingga dapat memperingati Hari Pramuka ke 47, yang diselenggarakan pada hari ini.

Perkenankanlah saya selaku Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, pada kesempatan yang berbahagia ini, menyampaikan ucapan Selamat Hari Pramuka ke 47 kepada segenap keluarga besar Gerakan Pramuka di tanah air. Semoga peringatan Hari Pramuka ke 47 ini, dapat lebih membulatkan tekad kita untuk lebih memacu perkembangan Gerakan Pramuka di Indonesia.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Sejak dicanangkannya Revitalisasi Gerakan Pramuka sebagai salah satu pilar pendidikan kaum muda oleh Presiden Republik Indonesia pada tahun 2006 lalu, tampak banyak kemajuan telah diperoleh. Pada saat ini pelbagai pihak kembali menyadari pentingnya peranan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembinaan kaum muda di tanah air.

Ditengah ditemukannya banyak masalah sosial dikalangan kaum muda pada saat ini, seperti kenakalan remaja, penggunaan obat terlarang, hubungan seksual diluar nikah serta perkelahian remaja, diakui bahwa peranan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentuk perilaku sosial kaum muda yang positif, sungguh sangat menentukan.

Dengan aktif mengikuti kegiatan kepramukaan yang diselenggarakan secara menarik, menantang, edukatif dan rekreatif, kaum muda Indonesia bukan saja dapat terhindar dari pelbagai masalah sosial, tetapi yang terpenting lagi dapat berperan aktif dalam turut mencegah tersebar luasnya pelbagai masalah sosial kaum muda tersebut.

Lebih lanjut, ditengah ditemukannya banyak masalah kebangsaan dikalangan kaum muda pada saat ini, seperti, menurunnya semangat kebangsaan, longgarnya ikatan persatuan dan kesatuan Indonesia, serta minimnya tekad bela negara, diakui peranan Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentuk kader bangsa yang tangguh, sungguh sangat menentukan.

Melalui kegiatan kepramukaan yang inti pokoknya menanamkan nilai-nilai kewajiban terhadap Tuhan, terhadap negara, terhadap sesama serta terhadap diri sendiri, seperti yang tercantum dalam Trisatya dan Dasa Darma, akan dapat dibentuk kaum muda dengan watak, kepribadian dan pekerti yang andal sebagai kader penerus bangsa pada masa depan.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Pelbagai penelitian memang telah membuktikan bahwa peranan Gerakan Pramuka dalam membina kaum muda sangat signifikan. Dalam kaitannya dengan semangat kebangsaan, persatuan dan kesatuan Indonesia, serta bela negara, telah tercatat dengan tinta emas dalam sejarah kelahiran bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia.

Pertama, dimulai dengan lahirnya semangat kebangsaan yang ditandai oleh berdirinya Budi Oetomo pada tahun 1908. Kedua, diikuti oleh munculnya persatuan dan kesatuan Indonesia, yang ditandai oleh lahirnya sumpah pemuda pada tahun 1928. Ketiga, tekad bela negara yang ditandai oleh kesediaan berkorban untuk mempertahankan proklamasi kemerdekaan yang dikumandangkan pada tahun 1945.

Ketiga tonggak sejarah kelahiran bangsa dan negara kesatuan Republik Indonesia ini berhasil dicapai dengan hasil yang sangat memuaskan, semuanya berkat besarnya dukungan dari seluruh potensi masyarakat, termasuk dukungan dari kaum muda, utamanya yang terlibat aktif dalam kegiatan kepanduan/ kepramukaan.

Sesungguhnyalah, melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan kepanduan/kepramukaan, akan dapat dibentuk kaum muda yang tidak hanya memiliki semangat kebangsaan yang tinggi, dan/atau ikatan kesatuan dan persatuan Indonesia yang kuat, tetapi juga tekad bela negara yang mantap.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Dalam kaitan dengan semangat kebangsaan tersebut, sungguh sangat tepat tema peringatan Hari Pramuka ke 47 yang ditetapkan kali ini yakni “Dengan Semangat Kebangkitan Nasional, Kita Pacu Perkembangan Gerakan Pramuka”.

Pada saat ini, kita sedang memperingati 100 tahun kebangkitan nasional. Pada saat ini pula, kita juga sedang memacu perkembangan Gerakan Pramuka melalui Revitalisasi Gerakan Pramuka. Marilah kita, dalam rangka peringatan Hari Pramuka ke 47 ini, di satu pihak dengan memanfaatkan semangat kebangkitan nasional yang sebesar-besarnya, memacu perkembangan Gerakan Pramuka. Di pihak lain marilah kita sukseskan pula Revitalisasi Gerakan Pramuka, sehingga dapat dihasilkan kaum muda yang tinggi semangat kebangsaannya, kokoh ikatan persatuan dan kesatuan Indonesianya, serta tidak tergoyahkan tekad bela negaranya, yang secara jujur harus diakui ketiganya pada akhir­akhir ini dirasakan tampak semakin berkurang.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Bapak Presiden pada waktu mencanangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka telah menetapkan 7 (tujuh) sasaran pokok yang ingin dicapai, yang disingkat PRAMUKA. Ke tujuh sasaran pokok tersebut adalah:

1. P erkuat Gerakan Pramuka sebagai wadah pembentukan karakter bangsa
2. R aih keberhasilan melalui kerja keras secara cerdas dan ikhlas
3. A jak kaum muda meningkatkan semangat bela negara
4. M antapkan tekad kaum muda sebagai patriot pembangunan
5. U tamakan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya
6. K okohkan persatuan dan kesatuan Negara Republik Indonesia
7. A malkan Satya dan Darma Pramuka

Tentu mudah dipahami, ke tujuh sasaran pokok ini tidak mungkin dapat dicapai, kecuali dapat dirancang serta dilaksanakan pelbagai upaya yang bersifat khusus. Dari pengalaman menyelenggarakan program Revitalisasi Gerakan Pramuka sampai saat ini, pelbagai upaya tersebut dapat dibedakan atas 7 (tujuh) macam, yang disingkat GERAKAN. Ke tujuh upaya tersebut adalah:
1. G alang dan perkuat organisasi, manajemen dan kepemimpinan kwartir
2. E rat dan rapatkan barisan anggota Pramuka
3. R ancang dan bangun Gugusdepan lengkap berbasis sekolah dan wilayah
4. A ktif dan mantapkan prinsip dasar, dan metode kepramukaan
5. K edepankan program peserta didik yang meningkatkan semangat bela negara, patriot pembangunan, dan perekat bangsa
6. A ktualisasi dan kokohkan kemitraan untuk mendukung sumberdaya dari semua komponen Bangsa
7. N iat dan amalkan Satya dan Darma Pramuka dalam kehidupan sehari-hari.

Marilah kita bersama bertekad menyelenggarakan dengan sebaik­baiknya semua upaya GERAKAN untuk mencapai semua sasaran PRAMUKA, sehingga tujuan dilaksanakannya Revitalisasi Gerakan Pramuka, yakni mantapnya organisasi serta terlaksananya fungsi Gerakan Pramuka dapat tercapai dengan sangat memuaskan.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Tentu adalah harapan bersama, dengan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang sedang kita laksanakan tersebut, dampak utamanya lebih dirasakan pada Gugusdepan, sebagai ujung tombak organisasi dan pelaksanaan fungsi Gerakan Pramuka di Indonesia.

Untuk itu, disamping kita harus selalu berupaya memantapkan organisasi dan pelaksanaan fungsi Gugusdepan berbasis sekolah, sebagaimana yang utamanya ditemukan pada saat ini, sudah waktunya pula kita memantapkan organisasi dan pelaksanaan fungsi Gugusdepan berbasis wilayah.

Adalah amat diharapkan di setiap Rukun Warga (kota) dan/atau desa (pedesaan) dapat didirikan setidak-tidaknya satu Gugusdepan berbasis wilayah. Dalam upaya mendirikan Gugusdepan berbasis wilayah tersebut prinsip kerja yang dipakai adalah dari, oleh dan untuk masyarakat.

Diharapkan masyarakat RW atau Desa secara bersama-sama dapat membahas perencanaan berdirinya Gugusdepan berbasis wilayah melalui rembug desa, memilih kader masyarakat sebagai pembina, bekerjasama dengan Lemdikacab melaksanakan pelatihan pembina, memobilisasi dana masyarakat sebagai sumber dana, serta mendirikan organisasi dan melaksanakan fungsi Gugusdepan berbasis wilayah.

Sesungguhnyalah, dari pengalaman menyelenggarakan beberapa pilot projek, tampak Gugusdepan berbasis wilayah memiliki beberapa kelebihan:
1. Dapat mengatasi kekurangan Gugusdepan berbasis sekolah, karena penyelenggaraan pendidikan dapat dilakukan di alam terbuka, keanggotaan tidak bersifat eksklusif, serta sepenuhnya bersifat sukarela
2. Manfaat yang diperoleh tidak hanya bagi kaum muda yang tergabung dalam Gugusdepan berbasis wilayah, tetapi juga bagi masyarakat sekitarnya, yakni melalui pelaksanaan pelbagai program Pramuka peduli.
3. Apabila berhasil memobilisasi dana masyarakat (iuran masyarakat) dapat mengatasi masalah pembiayaan
4. Dapat melahirkan para pramuka profesional, yakni para pembina yang bertanggungjawab mengelola Gugusdepan berbasis wilayah, yang didanai oleh dan dari masyarakat.

Seyogyanyalah pelbagai kelebihan tersebut dapat dimanfaatkan sebesar-besarnya bagi kepentingan peserta didik. Karena itu, bersamaan dengan peringatan Hari Pramuka ke 47 ini, mari kita membulatkan tekad untuk mulai mendirikan dan mengembangkan Gugusdepan berbasis wilayah ditempat masing-masing.

Kakak-kakak sekalian yang berbahagia,
Tujuan Gerakan Pramuka, sebagai gerakan pendidikan non formal, dibedakan atas dua macam. Pertama, membentuk watak, kepribadian dan pekerti kaum muda yang tangguh sebagai kader bangsa pada masa depan. Untuk itu diperkenalkanlah sejumlah nilai-nilai, seperti yang tercantum dalam Trisatya dan Dasa Darma.

Kedua, meningkatkan kecakapan hidup kaum muda untuk bekal hidup masa depan. Untuk itu dilatihkanlah sejumlah keterampilan, sesuai dengan tingkat kemampuan dan kebutuhan peserta didik. Adalah harapan bersama, kiranya kedua tujuan ini dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.

Untuk membantu cepat tercapainya tujuan yang pertama, pada saat ini telah selesai disusun Modul Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Dasa Darma (P3D2). Sasaran yang ingin dicapai tidak hanya sekedar mampu menghafal sepuluh darma yang tercantum dalam Dasa Darma, tetapi yang terpenting semua peserta didik mampu menghayatinya untuk kemudian mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Sedangkan untuk mencapai tujuan yang kedua, pada saat ini secara bertahap, telah berhasil disusun beberapa modul kecakapan hidup. Diharapkan dengan tersedianya modul tersebut, upaya peningkatan kecakapan hidup peserta didik dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Sasaran yang ingin dicapai adalah mempersiapkan kaum muda Indonesia dapat hidup dan menciptakan lapangan kerja secara mandiri, jadi tidak lagi tergantung pada lapangan kerja yang harus disediakan Pemerintah.

Melalui peringatan Hari Pramuka ke 47 ini, marilah kita bersama, juga membulatkan tekad. Pertama, untuk secara bersungguh­sungguh menyelenggarakan pendidikan nilai dalam rangka pembentukan watak, kepribadian dan pekerti kaum muda. kedua untuk secara bersunggugh-sungguh pula menyelenggarakan pendidikan kecakapan hidup bagi kaum muda Indonesia.

Adik-adikku anggota Gerakan Pramuka yang saya banggakan,
Sangatlah tepat kalian memilih Gerakan Pramuka sebagai wadah menyalurkan dan mengembangkan bakat dan minat berorganisasi, karena sesungguhnyalah mengikuti pendidikan formal di sekolah saja, tidak akan cukup. Karena itulah, tidak henti-hentinya saya mengajak kaum muda Indonesia untuk segera bergabung serta aktif menjadi anggota Gerakan Pramuka.

Kakak-kakak dan Adik-adik sekalian yang berbahagia,
Pada kesempatan yang berbahagia ini, perkenankanlah saya menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu Gerakan Pramuka. Ucapan terima kasih ini terutama saya sampaikan kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Menko Kesra, Bapak Mendiknas, Bapak Menpora dan para Menteri terkait lainnya yang tidak henti-hentinya memberikan dukungan bagi terselanggaranya upaya Revitalisasi Gerakan Pramuka di Indonesia.

Ucapan terima kasih yang sama, saya sampaikan pula kepada para Gubernur dan para Bupati/Walikota selaku Ketua Mabida dan Ketua Mabicab yang telah memberikan komitmen dan dukungan yang besar bagi pelaksanaan kegiatan Gerakan Pramuka di wilayah masing-masing.

Karena tahun ini merupakan tahun terakhir periode kepengurusan saya, maka pada kesempatan yang baik ini, pada tempatnya pula, jika saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar­besarnya kepada semua pihak, jika dalam menetapkan serta melaksanakan kebijakan organisasi selama 5 tahun ini, ditemukan banyak kekurangan.

Masih panjang perjalanan untuk mewujudkan Gerakan Pramuka sebagai wadah pilihan utama kaum muda dan menjadi solusi handal permasalahan kaum muda di Indonesia. Namun saya yakin, dengan bantuan dan kerjasama yang baik dari seluruh jajaran organisasi dan anggota Gerakan Pramuka, pengurus Gerakan Pramuka periode yang akan datang, insya Allah akan dapat mencapainya.

Akhirnya semoga upaya yang kita lakukan senantiasa mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Kuasa.

Jayalah Pramuka, dan Jayalah Indonesia ku.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh,

Salam Pramuka,

Jakarta, 14 Agustus 2008
Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Ketua,

Prof. Dr. dr. H. Azrul Azwar, MPH selanjutnya ...

Jumat, Agustus 08, 2008

47 Tahun Gerakan Pramuka, mau dibawa kemana gerakan ini?

2 Tahun yang lalu tepatnya 14 Agustus 2006, Presiden SBY selaku Pramuka Utama/Ka Mabinas mencanangkang Revitalisasi Gerakan Pramuka walaupun sebenarnya rencana revitalisasi ini sudah dimulai sejak Munas 2003 yang merekomendasikan Keppres No. 238 Tahun 1961 tentang Gerakan Pramua agar dijadikan Undang-Undang.
Berikut petikan pidato Presiden selaku KaMabinas pada saat Peringatan HUT Pramuka tanggal 14 Agustus 2007 ;







Bismillahirrahmanirrahim,
Assalam’ualaikum warahmatullahi wabarokatuh,

Salam sejahtera untuk kita semua,
Yang saya hormati Pimpinan Kwartir Nasional Gerakan Pramuka, para Pramuka Mabinas Gerakan Pramuka. Yang saya muliakan para pimpinan kepanduan Negara-negara Sahabat, para Pimpinan Gerakan Pramuka, baik Pusat maupun Daerah, Adik-adik Anggota Gerakan Pramuka khususnya Pramuka Penggalang.
Hadirin sekalian yang saya muliakan, Salam Pramuka! Marilah sekali lagi, kita panjatkan puji dan syukur ka hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya, kita dapat menghadiri Peringatan Hari Gerakan Pramuka ke 46 Tahun 2007. Saya ucapkan selamat kepada keluarga besar Pramuka pada hari jadi yang ke 46 ini dengan harapan Gerakan Pramuka terus dapat melaksanakan pengabdian terbaik kepada bangsa dan Negara tercinta.
Saudara-saudara, Tepat satu tahun yang lalu, 14 Agustus Tahun 2006 ditempat ini, saya canangkan Revitalisasi Gerakan Pramuka. Sejak itu saya melihat, kita semua melihat, bahwa aktivitas Gerakan Pramuka yang konstruktif makin meningkat, baik yang dilaksanakan didalam mnegeri maupun yang dilaksanakan di luar negeri. Kita melihat kebangkitan kembali Gerakan Pramuka, tentu ini patut kita syukuri karena Gerakan Pramuka pada hakekatnya adalah bagian utuh dari pendidikan bangsa dan pembangunan nasional. Saya berharap kepada keluarga besar Pramuka terus tingkatkan kegiatan Pramuka di seluruh tanah air secara terarah, konstruktif dan edukatif dengan cara-cara yang lebih inofatif.
Saudara-saudara, Mengapa Gerakan Pramuka penting dan mengapa pula Revitalisasi Gerakan Pramuka harus benar-benar kita laksanakan? Pertama, tujuan dan sasaran Gerakan Pramuka sangat baik. Karena Gerakan Pramuka membangun watak atau karakter remaja dan pemuda yang tangguh dan kuat, membangun rasa cinta bangsa dan rasa cinta tanah air atau sering kita kenal dengan patriotisme dan nasionalisme, membangun pengetahuan bela negara sedini mungkin, melatih ketrampilan fisik untuk mengatasi tantangan alam, membangun budi pekerti dan .ketakwaan kepada tuhan Yang Maha Esa serta membangun kasih sayang, persaudaraan, kerukunan dan kekompakan diantara kita semua.
Sesungguhnya itu adalah esensi Dasa Dharma Pramuka. Kita bangga, bangsa ini akan bangga memiliki remaja dan pemuda yang berkarakter, berpengetahuan dan berketrampilan fisik seperti itu. Generasi muda kita akan unggul, apabila semua itu dapat dibangun dan dikembangkan dan akan memiliki daya saing yang tinggi. Jika itu dicapai, Indonesia akan benar benar menjadi negara yang kuat dan maju.
Sedangkan mengapa Revitalisasi Gerakan Pramuka yang saya canangkan tahun lalu harus berhasil? Saya melihat, kita melihat bahwa sejak krisis terus terang ada semacam penurunan atau kelesuan Gerakan Pramuka. Bahkan ada yang berpendapat, Gerakan Pramuka itu tidak penting, membuang-buang waktu, kegiatan itu-itu saja, lebih baik bermain computer agar lebih pintar dan lain-lain. Saya katakan itu tidak benar. Saya mengatakan, Gerakan Pramuka tetap penting, tetap relevan dan justru kita tingkatkan. Ingat, karakter bangsa yang kita bangun, watak bangsa yang kita bangun, bukan hanya manusia atau pemuda yang cerdas berpengetahuan, tetapi juga yang tangguh berkepribadiannya, yang luhur budi pekertinya dan yang rukun serta kompak bersatu.
Tentu saja para Pimpinan Gerakan Pramuka diseluruh Indonesia, juga patut mendengarkan kritik-kritik masyarakat, agar kita lebih maju. Lakukan inovasi dan pembaharuan, agar pendekatan, metodologi dan kegiatan Gerakan Pramuka semakin tepat dan sesuai dengan keadaan jaman.
Para peserta upacara yang saya hormati, Menghadapi tantangan era globalisasi dan tantangan Indonesia masa kini terhadap generasi muda, saya perlu menggarisbawahi perlunya sekali lagi pembinaan generasi muda yang efektif dan Revitalisasi Gerakan Pramuka yang harus kita laksanakan. Terus terang kita bangga, banyak sekali anak-anak, remaja dan pemuda Indonesia yang terus berkarya dan berprestasi, baik yang ditunjukan di dalam negeri maupun di luar negeri. Saya bangga, banyak remaja Indonesia yang memborong kejuaraan atau medali emas di luar negeri, misalnya kejuaraan Olympiade Fisika, Kimia dan Biologi, kejuaraan catur internasional kejuaraan teater anak yang semua itu telah berhasil dengan gemilang dan memborong kejuaraan yang membanggakan.
Saya juga melihat ,datang sendiri,berdialog dengan anak anak remaja ,pelajar, mahasiswa yang melakukan riset dan berbagai penemuan, baik di bidang pertanian atau pangan, energi, mesin dan lain-lain. Ini menunjukan generasi muda yang cerdas dan inofatif. Saya juga bangga atas semuanya itu.
Minggu lalu, tanggal 12 Agustus 2007 di Bogor, saya juga menyaksikan dengan menteri-menteri dan pejabat yang lain. Lomba Lukis dan Cipta Puisi dari anak­anak Sekolah Dasar dari seluruh Indonesia, karyanya sangat bagus dan membanggakan. Tentu terhadap karya dan prestasi itu, kami bangga, kami sungguh menyayangi dan mencintai anak Indonesia. Pertahankan karya dan prestasi itu.
Tetapi saudara-saudara, saya harus dengan jujur mengatakan, kita juga prihatin karena ada sejumlah remaja dan pemuda yang tergelincir dalam pergaulan dan kehidupan yang tidak baik. Misalnya dalam kejahatan narkoba, melaksanakan tindakan-tindakan kekerasan, terjebak dalam pergaulan bebas yang merusak dan kegiatan-kegiatan lain yang tentunya sesat, tidak konstruktif dan menghancurkan masa depan remaja kita. Perilaku semacam ini, kalau kita biarkan akan menghancurkan, bukan hanya masa depan generasai muda, tapi juga masa depan kita semua. Akan melemahkan karakter bangsa dan membikin negara kita makin jauh untuk menjadi negara maju. Oleh karena itu, mari kita cegah dan kita selamatkan generasi muda kita dari godaan-godaan seperti itu.
Dalam kaitan ini, Gerakan Pramuka, saya yakini bisa berperan dan berbuat banyak. Gerakan Pramuka bisa mendorong, memberi contoh, mengajak untuk generasi muda kita terus berkarya dan berprestasi, sekaligus mencegah, menyelamatkan generasi muda kita dari kehidupan yang tidak sehat, yang sesat dan menghancurkan masa depan mereka.
Tema dari Hari Pramuka 2007 ini adalah “Satu Dunia, Satu Janji, Satu Tekad: Tingkatkan Budi Pekerti Anak Indonesia”. Tema ini saya garis bawahi dan ingat budi pekerti adalah bagian dari karakter, dari kepribadian bangsa kita. Sedangkan tema Jambore Dunia ke 21 di Inggris, “One World One Promise”. Dua-duanya dapat kita satukan. Dan dalam kesempatan ini saya mengajak kepada Gerakan Kepanduan seluruh dunia untuk bekerja sama dengan Gerakan Pramuka Indonesia menyelamatkan dunia kita, menyelamatkan bumi kita menjadi dunia yang memiliki peradaban yang tinggi. Laksanakan berbagai kegiatan bersama Pramuka Indonesia dengan Gerakan Kepanduan Negara-negara sahabat.
Pada hari yang bersejarah ini, saya akan menyampaikan pesan, sekaligus harapan kepada keluarga besar Gerakan Pramuka.
Pertama, lanjutkan Revitalisasi Gerakan Pramuka, agar benar-benar mencapai hasil yang baik.
Kedua, terus lakukan inovasi dan pembaharuan metodologi, cara-cara dalam kegiatan Gerakan Pramuka.
Ketiga, kembangkan terus kerjasama dengan berbagai pihak, sebagaimana yang disampaikan oleh Pimpinan Kwarnas Gerakan Pramuka tadi. Misalnya, kerjasama dalam pemberantasan kejahatan narkoba, kerjasama dalam Kampanye Gerakan Membaca dan kerjasama dalam pendidikan bela negara.
Keempat, dorong semua adik-adik Pramuka untuk terus berkreasi, berkarya dan berprestasi.
Kelima, persiapkan Jambore ASEAN di Indonesia, Insya Allah tahun depan, tahun 2008 sebaik-baiknya. Indonesia selama ini selalu menjadi tuan rumah yang baik. Tolong siapkan sebaik-baiknya, yang rapi, yang tertib, yang aman dengan berbagai kreatifitas dan pelayanan-pelayanan terbaik.
Keenam, khusus adik-adik Pramuka, terhadap ancaman dan godaan kegiatan yang merusak tadi, narkoba, pergaulan bebas, kekerasan dan lain-lain.Pesan saya adalah selamatkan diri sendiri, orang seorang, setelah itu, selamatkan keluarga, setelah itu selamatkan teman sekolah, selamatkan teman bermain dan tentu selamatkan keluarga Pramuka.
Yang ketujuh, cintailah dan selamatkan lingkungan dan tanah air kita. Saya dukung, saya dorong Gerakan Pramuka untuk kampanye penghijauan, kampanye Gerakan menanam di seluruh Indonesia.
Kedelapan, atau yang terakhir, pesan dan harapan saya adalah sesuai tema hari Gerakan Pramuka 2007 ini, berbudipekertilah yang baik, termasuk ucapan dan tindakan adik-adik Pramuka. Senang berkata kasar, senang memaki, senang menghina, senang memfitnah, bukanlah budi pekerti yang baik. Tetapi menyayangi sesama, menghormati yang lain, rukun dengan teman apapun identitasnya, apapun agama, suku, etnis dan daerahnya adalah budipekerti yang baik dan masih banyak lagi contoh-contoh sikap, perilaku dan tindakan yang baik dan yang tidak baik .
Kita kumandangkan pada Hari Gerakan Pramuka tahun ini, “Satu Bumi Pertiwi, Satu Bangsa, Satu janji, Satu Komitmen, Satu aksi”. Dan saya mengajak segenap penyelenggara Negara, khususnya jajaran pemerintah, baik pusat maupun daerah untuk membantu dan mendukung Revitalisasi Gerakan Pramuka. Semua, Pemerintah pusat, mulai dari saya, menteri, Gubernur, Bupati, Walikota, para pimpinan dibidang informal, kalau sayang masa depan, sayangilah generasi muda kita. Kalau sayang generasi muda, sukseskan Gerakan Pramuka yang juga memberikan kontribusi yang besar.
Itulah pesan dan harapan saya. Mari kita jalankan bersama-sama. Akhirnya dengan memohon ridho Tuhan Yang Maha Kuasa, dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya resmikan Pendidikan Bela Negara bagi Gerakan dan saya resmikan penanaman pohon langkaoleh anggota Gerakan Pramuka seluruh tanah air. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan bimbingan, petunjuk dan lindungan-Nya kepada kita sekalian.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Salam Pramuka. selanjutnya ...

ASEAN SCOUT JAMBOREE 2008


8-26 October 2008, Jakarta, Indonesia

Motto
"One Spirit, One Promise, One South-east Asian Land"

Theme
"Developing brotherhood and cultural understanding"

Sub Theme
"Brotherhood toward peace and prosperous South-East Asian Community"

The Activities

The camp will be filled with various activities. Besides Scouting activities, other activities of the camp consist of cultural exchange, environmental awareness and community development. Those activities are meant to enhance the understanding among ASEAN Scouts that they come from one root and one region, thus together they will work to develop the region to become a well-developed and peaceful area. The cultural exchange module activity consists of cultural performances of the contingents and interactive activities to give other contingents a chance to taste and to understand the cultural concept of other participating countries.

In line with the spirit of enhancing and strengthening brotherhood and understanding among the ASEAN Scouts, in most of the activities, the participants will participate as ASEAN patrol.

The Venue
The camp will be located in Cibubur Camping Ground Jakarta.

Participants
The participants are Scouts from NSOs in ASEAN countries, namely; Brunei Darussalam, Cambodia, Indonesia, Laos, Malaysia, Myanmar, Philippines, Singapore, Thailand, and Vietnam.

Related information:
The first ASEAN Jamboree, held in January 1994 gathered 14,790 Scouts and Scouters from the ASEAN countries and nine national Scout organizations from other parts of the world was held in Mt. Makiling in Los Banos, Laguna, Philippines.

1st ASEAN Jamboree photos and logo

selanjutnya ...

MEMAKNAI HARI PRAMUKA 2008

Oleh : Haryono Suyono

Dalam rangkaian Hari Kemerdekaan RI, pada tanggal 14 Agustus 2008 Gerakan Pramuka Indonesia akan memperingati Hari Pramuka 2008. Seperti biasa Hari Pramuka itu diperingati di berbagai daerah, termasuk di Jakarta, dengan upacara bendera di lapangan yang luas dengan mengikut sertakan ribuan Pramuka dan para pejabat teras. Upacara bendera di Jakarta biasanya dilakukan dengan menghadirkan Presiden RI dengan pendampingan Menteri-menteri, Kepala Lembaga Tinggi Negara serta undangan yang jabatan atau fungsinya di tanah air tercinta ini luar biasa. Tetapi setelah upacara usai, biasanya semua kembali seperti sedia kala.

Di berbagai daerah, upacara tanggal 14 Agustus itu didahului berbagai acara yang menarik anak muda terjun langsung ke lapangan. Secara tradisional, mengacu pada pelajaran yang diberikan oleh Bapak Pandu se dunia Lord Baden Powell, kegiatan itu diarahkan pada kemah dengan segala acaranya di lapangan terbuka di pedesaan, atau tempat-tempat yang “anak kota” biasanya tidak lagi mengalaminya sehari-hari.

Bagi Lord Baden Powell, ajakan berkemah itu dilakukan karena pada jamannya terjadi revolusi industri maha dahsyat yang menarik anak muda untuk belajar giat sebagai bekal terjun dalam bidang industri dan manufacturing yang sangat marak. Anak muda lupa menguasai tehnik-tehnik “survival” di alam terbuka yang tidak jauh dari kampung atau desa sekitarnya. Negara Inggris yang baru bangkit belum seluruhnya berubah menjadi kota. Negara ini dengan banyak daerah jajahannya, belum seluruhnya, atau bahkan hampir belum ada, yang berubah maju seperti industrialisasi yang terjadi di Inggris. Masih diperlukan pengetahuan yang mendalam tentang tehnik-tehnik survival yang mungkin saja diperlukan anak muda yang mulai menjamur mengelu-elukan pekerjaan sebagai tenaga kerja terampil di bidang industri dan perdagangan.

Keprihatinan Lord Baden Powell itu mempunyai alasan yang sangat kuat. Karena itu dengan tekad yang luar biasa diajaklah anak-anak muda Inggris, melalui sistem pendidikan kepanduan, dalam kelompok-kelompok kecil yang kompak, menjadi tenaga muda penuh percaya diri, solidaritas antar anggota yang kompak, agar sanggup menghadapi masa transisi sebagai tenaga muda yang berkepribadian tetapi juga lengkap dengan pengetahuan, ketrampilan dan kemampuan survival yang sangat tinggi. Dalam kelompok-kelompok kecil itu anak-anak muda dilatih dan diberi kesempatan mengembangkan kepemimpinan dengan memberi kesempatan setiap anggotanya menjadi pemimpin regu. Setiap anggota regu diberi kesempatan untuk belajar memimpin, mengembangkan prakarsa, dan gagasan-gagasan brilian serta mencobanya tanpa rasa malu atau kawatir dicemoohkan dalam regunya. Kalau upaya itu berhasil, seluruh regu akan membawa penemuan itu ke forum yang lebih tinggi dengan penuh kebanggaan. Kalau gagal, si pembawa gagasan dilindungi agar tidak dipermalukan di muka umum. Penjagaan kredibilitas antar anggota regu merupakan kode etik yang diajarkan Bapak Pandu se dunia itu dalam pemupukan “acquired credibility” yang tangguh dan penuh tanggung jawab.

Menjelang peringatan Hari Pramuka 2008 kita perlu merenung dan bertanya, apakah pendidikan kepanduan seperti ini masih tetap berlangsung. Dari berbagai survey BPS nampak sekali bahwa lebih separo pengangguran di Indonesia, yang jumlahnya lebih dari 9,4 juta orang, adalah remaja dibawah usia 30 tahun. Anak-anak muda di Indonesia yang menganggur ternyata tingkat pendidikannya tidak tamat SD, tidak tamat SMP, atau lebih mengerikan lagi, tidak sedikit yang tercatat mempunyai latar belakang pendidikan pada tingkat SMA. Bahkan lebih dari 1,2 juta orang mengaku mempunyai tingkat pendidikan pada sekolah kejuruan, baik SMEA, Sekolah Tehnik atau sekolah kejuruan lainnya.

Kalau kita tambahkan sebanyak 14,6 juta orang yang terpaksa menganggur, artinya mempunyai pekerjaan tetapi tidak penuh dan sedang mencari pekerjaan yang lebih baik, ternyata lebih separonya berusia dibawah 35 tahun. Tidak kurang dari 8 juta hanya berpendidikan tamat SD atau kurang. Hampir 3 juta tamatan SMP, dan hampir 2 juta tamatan SMA. Jumlah anak-anak muda itu sungguh luar biasa. Anak-anak putus sekolah, menganggur atau hanya bekerja separuh waktu itu, karena pendekatan Pramuka dipusatkan pada sekolah, anak-anak remaja itu tidak lagi memperoleh pembinaan melalui gerakan Pramuka. Kesempatan berlatih kepanduan seperti cita-cita Lord Baden Powell atau Bapak Pandu Indonesia, Sri Sultan Hamengkubuono IX (alm) tidak bisa lagi mereka nikmati.

Latihan kepanduan melalui gugus-gugus depan di lingkungan sekolah, di banyak daerah, hanya diwujudkan melalui penggunaan baju seragam pada hari Sabtu, bukan pada pelatihan dalam kelompok kecil seperti layaknya pelatihan kepanduan di masa lalu. Di masa Orde Baru pernah dikembangkan upaya untuk menciptakan Pramuka Peduli yang kemudian diteruskan sampai sekarang. Pada masa itu, tidak kurang dari 17 Menteri menanda tangani kesepakatan untuk memberikan dukungan agar pengenalan soft skills atau ketrampilan anak muda tidak dibatasi pada pengembangan survival di hutan atau lahan terbuka, tetapi juga survival dalam persaingan memperebutkan kesempatan langka yang tersedia pada kantor-kantor pemerintah, perusahaan atau pelatihan untuk mengembangkan prakarsa untuk hidup mandiri.

Dalam menghadapi persaingan global yang mulai nampak dampaknya pada ketidak mampuan anak muda Indonesia menghadapinya, perhatian gerakan Pramuka, atau minimal perhatian kita terhadap masa depan anak muda, perlu diubah orientasinya. Anak remaja Indonesia perlu dipersiapkan kemampuan survivalnya menghadapi persaingan global dengan pelatihan dan pendampingan, layaknya pelatihan dalam kelompok kecil yang pernah disuguhkan oleh Lord Baden Powell dalam mempersiapkan anak muda Inggris pada jamannya. Dirgahayu Gerakan Pramuka Indonesia. (Prof. Dr. Haryono Suyono, Ketua Umum Hipprada, www.haryono.com).

selanjutnya ...

World Scout Environment Programme

The World Scout Environment Programme offers tools, resources and initiatives to help Scouts all around the world work together for the good of the local and global environment.

You will find here

You may also download all files in a single archive, using the following link

selanjutnya ...

Rabu, Agustus 06, 2008

Sejarah Kepramukaan Dunia

A. Pendahuluan
Kalau kita mempelajari sejarah pendidikan kepramukaan kita tidak dapat lepas dari riwayat hidup pendiri gerakan kepramukaan sedunia Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Hal ini disebabkan pengalaman beliaulah yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian tumbuh berkembang menjadi gerakan kepramukaan.

B. Riwayat hidup Baden Powell
Lahir tanggal 22 Pebruari 1857 dengan nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, yang meninggal ketika Stephenson masih kecil. Pengalaman Baden Powell yang berpengaruh pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :

* Karena ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
* Dari kakaknya mendapat latihan keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
* Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
* Pengalaman di India sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung serta keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
* Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
* Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika dan mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
* Pengalaman ini ditulis dalam buku “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris agar dapat melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.

William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Tahun 1910 BP pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.

C. Sejarah Kepramukaan Sedunia
Awal tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat tersebar di Inggris dan negara-negara lain yang kemudian berdiri organisasi kepramukaan yang semula hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout.
Tahun 1912 atas bantuan adik perempuan beliau, Agnes didirikan organisasi kepramukaan untuk wanita dengan nama Girl Guides yang kemudian diteruskan oleh istri beliau. Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).

* Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
* Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
* Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
* Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
* Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
* Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
* Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
* Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
* Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
* Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
* Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
* Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
* Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
* Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
* Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
* Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
* Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
* Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
* Tahun 2003 Jambore XX di Thailand


Tahun 1914 beliau menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Tahun 1920 dibentuk Deewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 sampai 19 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

Ditulis oleh : Drs। Ringsung Suratno, M.Pd
Dicopy dari www.pramuka.or.id selanjutnya ...

38th World Scout Conference – Summary

The 38th World Scout Conference was held 14-18 July 2008 on Jeju Island, Korea. It was attended by 1189 participants from 150 countries. Hosted by the Korea Scout Association, The Conference was officially opened opened by Dr. Han Seung-soo, the Prime Minister of the Republic of Korea.

Aside from the official sessions and workshops, participants had the opportunity to take part in a varied evening programme and an educational tour of Jeju Island on the Wednesday afternoon.

The World Scout Conference is the governing body, the "general assembly" of World Scouting, and is composed of all the members of the Organisation: the National Scout Organizations.

Its function is to consider the policy and standards of the Scout Movement throughout the world, formulate the general policy of the World Organization, and take the action required to further the purpose of the Movement.

NEW MEMBERS
The Conference welcomed five new members to their first Conference: National Association of Cambodian Scouts (NACS) the Organization of the Scout Movement of Kazakhstan (OSMK), Association of Scouts of Montenegro; Scouts of Syria; National Organization of Scouts of Ukraine (NOSU).
The admission of Montenegro as a Member Organization has changed the status of the National Scout Organization of Serbia, which retains membership in WOSM.
All were presented with a certificate of membership on the opening day of the Conference.

FUTURE EVENTS
Progress reports were made about the following future events:
13th World Scout Moot, Kenya 2010
39th World Scout Conference, Brazil 2011
22nd World Scout Jamboree, Sweden 2011
Japan was chosen by the Conference to host the 23rd World Scout Jamboree in 2015. Singapore also made an invitation to host the event.

ELECTIONS
Six people were elected to a six-year term and one to a three-year term on the World Scout Committee, from a field of twelve candidates:
Mr. Eric Khoo Heng-Pheng, Malaysia
Mr. Wahid Labidi, Tunisia
Mr. John May, United Kingdom
Mr. John Neysmith, Canada
Mr. Oscar Palmquist, Brazil
Mr. Simon Rhee, Korea
For a 3 year term:
Mr. William F. “Rick” Cronk, USA

The World Scout Committee elected the following officers:
Chairman: Mr. William F. “Rick” Cronk, USA
Vice-Chairman: Mr. Mario Diaz Martinez, Spain
Vice-Chairman: Mr. Simon Rhee, Korea

Continuing their mandates on the World Scout Committee are Mrs. Thérèse Bermingham (Ireland), Mr. Mario Diaz Martinez (Spain), Mr. Georges El Ghorayeb (Lebanon), Mr. Nkwenkwe Nkomo (South Africa), Mr. Gualtiero Zanolini (Italy).

Retiring World Scout Committee members are: Mr. Philippe Da Costa (France), Mr. John A. Gemmill (Canada), Mr. Habibul Alam (Bangladesh), Mr. Wayne Perry (USA), Mrs. Ana E. Piubello (Argentina), Mr. Mohamed Triki (Tunisia).

BRONZE WOLF
The Bronze Wolf, the only award of the World Scout Committee, was presented to Mr. Willian “Bill” Cockroft (United Kingdom), Mr. William F. “Rick” Cronk (USA), Lalit Mohan Jain (India), Sir Garth Morrison (United Kingdom), Yongyudh Vajiradhul (Thailand), Neil Westaway (Australia). The following were presented at another time following the previous World Scout Conference: His Majesty King Bhumibol Adulyadej of Thailand, Klaus J. Jacobs (Switzerland), David Bull (United Kingdom), Toby Takemichi Suzuki (Japan), Henry R. “Bill” Hall (United Kingdom), Kirsty M. Brown (Australia).

KEY AGENDA ITEMS
Key-note reports were made by Philippe Da Costa, Chairman of the World Scout Committee; Luc Panissod, Acting Secretary General of the World Organization of the Scout Movement; and Maurice Machenbaum, Treasurer.
Governance was a key focus throughout the Conference. Some of the issues identified were:

  • The need for continued debate and analysis in the next triennium;
  • Policy and strategy for World Scouting needs to be developed at world level but delivery should be local;
  • A deeper debate on membership criteria;
  • The financial implications of good governance must be addressed;
  • The need for improvement in the Organization's communications, having regard to differing situations around the world;
  • The need to develop more partnerships and to find ways of making sustainable developments in our governance.

On the Strategy for Scouting, progress on each of the seven priorities was reported with many countries presenting examples of success and best practices. NSOs had the opportunity to participate in a choice of over 30 workshops on topics such as membership growth, youth programme, support to volunteers and developing volunteering in Scouting, and Scouting's profile, Some of the main issues identified to work towards in the coming triennium are: involving young people, supporting adults, better communications and improving the image of Scouting.

Issues relating to membership growth were addressed such as the need to offer better Scouting to more young people. A new membership development toolkit was presented to the Conference in order to encourage NSOs to think about the topic and learn how they can get new members and retain existing ones through the example of NSO best practices. A dynamic workshop allowed NSOs to interactively explore the toolkit and take a copy was provided to each NSO to home with them.

The new corporate identity of the World Scout Shop has been launched during the Conference, following the decision of the Board of Scout Resources International (SCORE) to start a plan of development for 2008-2011. Scout Store, as it is now known, will provide new services to the NSOs and all Scout event organisers.

Many of WOSM´s partners were participating in the Conference. These Included Vice Chairman Linden Egdell and Chief Executive Mary McPhail from World Association of Girl Guides and Girl Scouts, Dong Eung-Park from Korean Committee for UNICEF, Hon. Abdourahmane Sow from World Scout Parliamentary Union, President of CONGO (Conference of NGOs) and distinguished representatives from SCORE, Kandersteg, DESMOS, International Catholic Conference of Scouting, International Scout and Guide Fellowship, International Union of Muslim Scouts and YWCA.

The new World Scout Environment Programme (WSEP) was launched at the Conference- this includes the World Scout Environment Badge, activity resources, and a framework for environment education. The WSEP strengthens the commitment of World Scouting to the environment. The Web of Hope, a partner organisation of WOSM, were present at the Conference, collecting data in order to carbon footprint the event.

selanjutnya ...

Centenary Overview & Gifts for Peace Report - Now Available

Two exciting documents have been developed following the initiatives undertaken during the Centenary of Scouting in 2007- The Centenary of Scouting Overview and The Gifts for Peace Report .

A CD-ROM containing the Gifts for Peace report (in English and French) and photo exhibition will also be available to NSOs through the Scoutpak.

Please share these documents with others and show them what Scouting can achieve!

The Centenary of Scouting Overview contains:

  • A view of the long-term project to celebrate the 100th anniversary of Scouting
  • Information and photos of a large number of the fantastic progammes and initiatives that took place during 2007
  • A resource on 'building on the success and learning from the projects', which offers a critique of some of the experiences in order to assist National Scout Organizations plan for their own national centenaries and future celebrations and maximise opportunities.

The Gifts for Peace Report contains truly inspirational projects from over 110 National Scout Organizations, as well as beautiful photos of many of the projects. This document illustrates the capacity of Scouting to really make an impact in communities worldwide and shares the work accomplished by millions of young people.

selanjutnya ...