“Wujudkan Pramuka sebagai Pelaku Perubahan untuk Membangun Bangsa yang Bermartabat”
javascript:void(0)

Jumat, September 11, 2009

Pelantikan Pengurus Dewan Kerja Nasional masa bhakti 2008-2013


Pada Hari Selasa, 8 September 2009, Ka Kwarnas Gerakan Pramuka, Kak Prof. DR. Azrul Azwar, MPH, Melantik Jajaran Pengurus Dewan Kerja Nasional Pramuka Penegak dan Pandega, Periode/Masa Bakti 2008-2013, bertempat di Auditorium Kwarnas, Jl. Medan Merdeka Timur No. 6 Jakarta Pusat.
Dalam Sambutannya Ka Kwarnas Berharap agar Wadah Dewan Kerja dapat melahirkan tokoh-tokoh muda tingkat Nasional, yang handal, amanah dan dapat dibanggakan.
Selamat bekerja dan berbakti DKN 2008-2013 dan Terima Kasih atas darma bakti DKN 2004-2008.
Berikut nama nama Anggota DKN yang baru saja dilantik
Ketua : Syarifah Alawiyah (DKI)
Wakil : Wahyudi Sukarno (Jatim)
Sekretaris 1 : Putri Rizki Dian Lestari(DKI)
Sekretaris 2 : Mukhlis (DKI)
Bendahara : Agustinus Iman Centaufin (NTT)
Anggota :
Fitrah Kurnia Indah Moendatho (DKI-Bidang Kegiatan)
Rozak Leslie (Jabar-Bidang Kegiatan)
Yudha Adiyaksa (DKI-Pengkajian). Wilbin Jawa, Bali dan LN
Bambang (Kalbar-Pengkajian)
Adam Wiraditya Firdaus Kemal Akbar (Jatim-Evaluasi)
Muhammad Fuad Albaar (Maluku Utara-Abdimas Humas)
Ari Wijanarko Adipratomo (Konsulat Chicago-Abdimas Humas)Wilbin Jawa, Bali dan LN
selanjutnya ...

Minggu, September 06, 2009

Dasa Darma

Dasadarma adalah ketentuan moral. Karena itu, Dasadarma memuat pokok-pokok moral yang harus ditanamkan kepada anggota Pramuka agar mereka dapat berkembang menjadi manusia berwatak, warga Negara Republik Indonesia yang setia, dan sekaligus mampu menghargai dan mencintai sesama manusia dan alam ciptaan Tuhan Yang Mahaesa. Republik Indonesia adalah Negara hukum yang berdasarkan falsafah Pancasila. Karena itu, rumusan Dasadarma Pramuka berisi penjabaran dari Pancasila dalam kehidupannya sehari-hari. Dasadarma yang berarti sepuluh tuntunan tingkah laku adalah sarana untuk melaksanakan satya (janji, ikar, ungkapan kata hati). Dengan demikian, maka Dasadarma Pramuka pertama-tama adalah ketentuan pengamalan dari Trisatya dan kemudian dilengkapi dengan nilai-nilai luhur yang bermanfaat dalam tata kehidupan.

  • TAKWA KEPADA TUHAN YANG MAHA ESA

  • Apa yang tercantum di dalam Trisatya tentang menjalankan kewajiban terhadap Tuhan dan yang terdapat dalam Dasadarma pertama sudah harus sedikit dibedakan bahwa:
    Di dalam Trisatya, ungkapan itu merupakan janji (ikrar) seseorang yang diresapkan dalam hati atau dirinya sedangkan dalam hati atau dirinya sedangkan
    yang ada di dalam Dasadarma pertama adalah perwujudannya secara konkret dalam tingkah laku ataupun sikapnya, atau dengan kata lain yang ada di dalam Trisatya itu merupakan sesuatu yang ada di dalam batin dan yang terdapat di dalam darma adalah yang tampak lahiriah. Oleh karena itu yang terdapat di dalam Dasadarma bukanlah suatu pengulangan, tetapi penekanan.


    Pengertian

    • Taqwa

    • Pengertian takwa adalah bermacam-macam, antara lain: bertahan, luhur, berbakti, mengerjakan yang utama dan meninggalakan yang tercela, hati-hati, terpelihara, dan lain-lain. Pada hakekatnya takwa adalah usaha dan kegiatan seseorang yang sangat utama dalam perkembangan hidupnya. Bagi bangsa Indonesia yang berke-Tuhanan Yang Maha Esa, yang menjadi tujuan hidupnya adalah keselamatan, perdamaian, persatuan dan kesatuan baik didunia maupun dikhirat, Tujuan hidup ini hanya dapat dicapai semata-mata dengan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yaitu:
      Bertahan terhadap godaan-godaan hidup, berkubu dan berperisal untuk memelihara diri dari dorongan hawa nafsu. Taat melaksanakan ajaran-ajaran Tuhan, mengerjakan yang baik dan berguna serta menjauhi segala yang buruk dan yang tidak berguna bagi dirinya maupun bagi masyarakat serta seluruh umat manusia.
      Mengembalikan, menyerahkan kepada Tuhan segala darma bakti dan amal usahanya untuk mendapatkan penilaian; sebagaimana Tuhan menghendaki sikap ini merupakan sikap seseorang kepada pribadi lain yang dianggap mengatasi dirinya, bahkan mengatasi segala-galanya, sehingga seseorang menyatakan hormat dan baktinya, serta memuji, meluhurkan dan lain-lain terhadap pribadi lain yang dianggap Mahaagung itu,
    • Tuhan

    • Di sini kita dapat mencoba memahami pengertian kita tentang Tuhan baaik berpangkal dari kemanusiaan yang antara lain dianugerahi akal budi, maupun dari wahyu Tuhan sendiri yang terdapat dalam kitab suci yang diturunkan kepada kita melalui para Nabi/ Rosul. Dari segi kemanusiaan (akal budi), Tuhan adalah zat yang ada secara mutlak yang ada dengan. Zat yang menjadi sumber atau sebab adanya segala sesuatu di dalam alam semesta (couse prima atau sebab pertama). Karena itu, Dia tidak dapat disamakan atau dibandingkan dengan apa saja yang ada. Dia mengatasi, melewati, dan menembus segala-galanya. Dari wahyu Tuhan sendiri yang dianugerahkan kepada kita melalui firman atau sabdaNya di dalam Kitab suci, kita dapat mengetahui bahwa Dia adalah pencipta Yang Maha Kuasa, Maha Murah, lagi Maha Penyayang Tuhan menjadikan alam semesta termasuk manusia tanpa mengambil suatu bahan atau menggunakan alat. Hanya kaarena afirman-Nya, alam semesta ini menjadi ada. Yang semula tidak ada menjadi ada, dari tingkat yang paling rendah sampai tingkat yang paling tinggi dan luhur. Dari yang tiada bernyawa kepada yang bernyawa dan berjiwa, Dari hasil karya Tuhan itu, kita dapat mengenal segala macam sifat Tuhan yang melebihi dan mengatasi apa yang terdapat di dalam alam semesta ini, terutama dari wahyu Tuhan sendiri. Kita juga dapat memahami kegaiban Tuhan. Oleh karena itu, kita tidak dapat membandingkan zat kodrat sifat Ilahi dengan yang ada dalam ala mini. Hal ini juga termasuk dengan sifat Tuhan Yang Mahaesa. Namun sebagai insane manusia, kita akan berusaha memahami apa arti esa pada Tuhan itu.
    • Esa= satu/tunggal

    • Maksudnya bukanlah “satu” yang dapat dihitung. Satu yang dapat dihitung adalah satu yang dapat dibagi atau disbanding-bandingkan. Maka, satu atau

      esa pada Tuhan adalah mutlak. Satu/tunggal yang tidak dapat dibagi-bagi dan dibandingkan. “Tiada Tuhan selain Allah”.
      Berbicara tentang pengertian takwa kepada Tuhan Yang Mahaesa tidak dapat dipisahkan daari pengertian moral, budi pekerti, dan akhlak.
      Moral, budi pekerti atau akhlak adalah sikap yang digerakan oleh jiwa yang menimbulkan tindakan dan perbuatan manusia terhadap Tuhan, terhadap

      sesamamanusia, sesame makhluk, dan terhadap diri sendir. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa meliputi cinta, takut, harap, syukur, taubat, ikhlas

      terhadap Tuhan, mencintai atau membenci kare Tuhan. Akhlak terhadap Tuhan Yang Mahaesa mengandung unsure-unsur takwa, berimankepada Tuhan Yang

      Mahaesa, dan berbudi pekerti yang luhur.
      Akhlak terhadap sesame manusia atau terhadap masyarakat mencakup berbakti kepada orang tua, hubungan baik antara sesame, malu, jujur, ramah, tolong

      menolong, harga menghargai, memberi maaf, memelihara kekeluargaan, dan lain-lainnya. Akhalakterhadap sesame manusia mengandung unsur hubungan

      kemanusia mengandung unsure hubungan kemanusiaan yang baik akhlak terhadap sesama akhluk Tuhan yang hidup ataupun benda mati mencakup belas kasih,

      suka memelihara, beradab, dan sebagainya,
      Akhlak terhadap sesame makhluk Tuhan mengandung unsure peri kemanusiaan.
      Akhlak terhadap diri sendiri meliputi: memelihara harga diri, berani membela hak, rajin tanggungjawab, menjauhkan diri dari takabur, sifat-sifat

      bermuka dua sifat pengecut, dengki, loba, tamak, lekas putus asa, dan sebagainya.
      Akhlak terhadap diri sendiri mengandung unsure budi pekerti yang luhur, berani mawas diri, dan mampu menyesuaikan diri.




    Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.


    • Sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka yang mengarahkan anak didik menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur, dan juga

      karena falsafah hidup bangsa Indonesia berdasarkan Pancasila, maka sudahseharusnyalah iman kepada Tuhan dari masing-masing anak didik itu

      diperdalama dan diperkuat.iman anak didik kepada Tuhan itu bellum cukup kalau hanya kita berikan pengajaran lisan/tertullis tanpa ada perwujudan

      kongkret dalam tingkah laku kehidupan anak didik.

    • Maka, apa yang diimani dari agama dan kepercayaan tentang Tuhan haruslah dijabarkan dalam sikap hidupnya yang nyata dan dapat dirasakan oleh

      llingkungannya, karena itu akan terdapat kepicangan apabila Gerakan Pramuka hanya dapat mengemukakan ajaran tentang takwa kepada Tuhan Yang

      Mahaesa ini, tetapi kurang memberikan bimbingan dan kesempatan kepada peserta didik untuk melaksanakan darmanya yang pertama ini. Untuk mewujudkan

      cita-cita Gerakan Pramuka, dalam hal ini banyak caran dan metode yang dapat dilaksanakan, sesuai dengan tingkat umur dan kemampuan anak didik dan

      kepercayaan masing-masing.

      Cara atau metode dapaat berlainan, tetapi tujuannya kiranya hanya satu, ialah terciptanya manusia Indonesia yang utuh dan sempurna (Pancasilais).
      Segala macam ketentuan moral/kebaikan yang tersimpan dalamajaran agama (seperti tertera dalam darma-darma yang berikut)seharusnyalah dikembangkan

      dalam sikap hidup anak didik. Darma-darma itu merupakan bentuk-bentuk perwujudan kongret dari takwanya kepada Tuhan di samping doa, sembahyang, dan

      bentuk peribadatan lain.

      Sebagai Contoh ; Sikap cinta dan kasih saying, etia, patuh, adil, jujur, suci,dan lain-lain adalah merupakan pengejawantahan dan perwujudan dari

      ketakwaan seseorang kepada Tuhan. Sulit untuk mengatakan bahwa sebenarnya tidak jujur orang mengarahkan dia itu takwa kepada Tuhan, tetapi

      dalamhidupnya dia bertindak dan bersikap membenci, curang, tidak adil, dan sebagainya terhadap sesamanya.

    • Maka dari itu, dalam prakteknya, mengembangan ketakwaan kepada Tuhan dapat dilaksanakan dalam segala kegiatan kepramukaan mulai dari

      bermain dampai kepada bekerja sama dan hidup bersama. Dalam kegiatan permainan, kita sudah dapat menamkan sifat-sifat jujur, patuh, setia dan tabah.
      Kalau anak sudah dibiasakan bermaian seperti itu, maka dia akan berkembang menjadi pribadi yang baik, berwatak luhur dan berkepribadian. Akhirnya,

      akan berguna bagi sesame manusia, masyarakat, bangsa dan negaranya. Semua ini tiada lain didasarkan pada takwanya kepada Tuhan.

    • Menuntun anak untuk melaksanakan ibadah,

    • Menyelenggarakan peringatan-peringatan hari besar agama.

    • Menghormati orang beragama lain.

    • Menyelenggarakan cermah keagamaan.

    • Menghormati orang tua.




  • CINTA ALAM DAN KASIH SAYANG SESAMA MANUSIA

  • Pengertian

    • Tuhan Yang Mahaesa telah menciptakan seluruh alam semesta yang terdiri dari manusia, binatang, tumbuhan-tumbuhan, dan benda-benda

      alam.

    • Bumi, alam, hewan, dan tumbuh-tumbuhan tersebut diciptakan Allah bagi kesejahteraan manusia.Karena itu, sudah selayaknya pemberian Allah ini

      dikelola, dimanfaatkan, dan dibangun. Sebagai makhluk Tuhan yang lengkap dengan akal budi, rasa, karsa dan karya, serta dengan kelima indra manusia

      patut mengetahui makna seluruh ciptaana-NYa. Wajar dan pantaslah Pramuka, secara alamiah, melimpahkan cinta kepada alam sekitarnya (benda alam,

      satwa, dan tumbuh-tumbuhan), kasih sayang kepada sesama manusia dan sesama hidup serta menjaga kelestariannya. Kelestarian benda alam, satwa, dan

      tumbuh-tumbuhan perlu dijaga dan dipelihara kaarena hutan tanah, pantai, fauna, dan flora serta laut merupakan sumber alam yang perlu dikembangan

      untuk menunjang kehidupan generasi kini dan dipelihara kelestariannya untuk kehidupan generasi mendatang. Di samping itu, sebagai Negara kepulauan

      pemanfaatan wilayah pesisir dan lautan yang sekaligus memelihara kelestarian sumber ala mini dengan menanggulangi pencemaran laut, perawatan hutan,

      hutan bakau dan hutan payau, serta pengembangan budi daya laut menduduki tempat yang penting pula.

    • Yang dimaksud dengan cinta dan kasih saying apabila manusia dapat ikut merasakan suka dan derita alam sekitarnya khususnya manusia.

      Kelompok-kelompok manusia ini merupakan bangsa-bangsa dari Negara yang terdapat di dunia ini. Bila kita ingindan mau mengerti dan bergaul dengan

      bangsa lain maka rasa kasih sayanglah yang dapat mendekatkan kita dengan siapa pun. Dengan demikian, akan terciptalah perdamaian dan persahabatan

      antar manusia maupun antar bangsa.

    • Khususnya sebagai seorang Pramuka menganggap Pramuka lainnya baik dan Indonesia maupun dari bangsa lain sebagai saudaranya kaarena masing-masing

      mempunyai satya dan darma sebagai ketntuan moral. Pramuka Indonesia yang bertujuan menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak luhur sudah

      sepantasnyalah jika ia berusaha meninggalkan watak yang dapat menjauhkan ia dengan ciptaan Tuhan lainnya dengan memiliki sifat-sifat yang penuh rasa

      cinta dan kasih sayang.

    • Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan sila kedua dari Pancasila




    Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.

    • Membawa peserta didik kea lam bebas kebun raya agar mengetahui dan mengenal berbagai jenis tumbuhn-tumbuhan, Anjurkanlah kepada meereka

      memelihara tenaman di rumah masing-masing. Hal ini dapat dijadikan persyaratan untuk mencapai tanda kecakapan khusus.

    • Begitu pula halnya sikap kita terhadap binatang, perkenalakan peserta didik dengan sifat masing-masing jenis binatang untuk mengetahui

      manfaatnya. Anjurkan juga memelihara dengan baik binatang yang mereka miliki.

    • Kasih sayang sesama manusia tidak lepas dari perwujudan kerendahan diri manusia sebagai makhluk terhadap keagungan pencipta-Nya.

      Ketakwaan kita kepada Tuhan Yang Mahaesa wajib dihayati sepanjang hidup. Di samping itu, perlu membangun watak utama antara lain, tidak

      mementingkan diri pribadi, menghargai orang lain meskipun tidak sebangsa dan seagama. Demikian pula, bersaudara dengan Pramuka sedunia.

    • Siapa pun yang kita kenal dan kita dekaaaaati lambaat-laun akan timbul rasa cinta alam dan kasih saying sesama manusia. Rasa inilah

      yang dapat menggugah rasa dekat dengan Alkhalik, karena tidak terhalang oleh rasa benci, marah dan sifat-sifat yang tidak terpuji, dengan demikian,

      kita menyadari keagungan Tuhan Yang Maha Esa.




  • PATRIOT YANG SOPAN DAN KSATRIA

  • Pengertian

    • Patriot berarti putra tanah air, sebagai seorang warga Negara Reoublik Indonesia, seorang Pramuka adalah putra yang baik, berbakti,

      setia dan siap siaga membela tanah airnya.

    • Sopan adalah tingkah laku yang halus dan menghormati orang lain. Orang yang sopan bersikap ramah tamah dan bersahabat bukan pembenci

      dan selalu disukai orang lain.

    • Ksatria adalah orang yang gagah berani dan jujur. Ksatria juga mengandung arti kepahlawanan, sifat gagah berani dan jujur. Jadi, kata

      ksatria mengandung makna keberanian, kejujuran, dan kepahlawanan.

    • Seorang Pramuka yang mematuhi darma ini, bersma-sama dengan warga Negara yang lain mempunyai satu kata hati dan satu sikap

      mempertahankan tanah airnya, menjunjung tinggi martabat bangsanya.

    • Darma ini adlah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila ketiga.




    Pelaksanaan dalam hidup sehari-hari.

    Membiasakan dan mendorong anggota Pramuka untuk:

    • menghormati dan memahami serta menghayati lambing Negara, bendera sang Merah Putih dan lagu kebangsaan Indonesia Raya.

    • mengenal nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sepeerti kekeluaargaan, gotong-royong, rmah tamah, religious, dan lain-lain.

    • Mencintai bahasa, seni budaya, dan sejarah Indonesia.

    • Mengerti, menghayaati, mengamalkan dan mengamankan Pancasila.

    • Mengenal adapt-istiadat suku-suku bangsa di Indonesia.

    • Mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan diri pribadi. Selalu membantu dan membela yang lemah dan yang benar.

    • Membiasakan diri berani mengakui kesalah dan membenaarkan yang benar.

    • Menghormati orng tua, guru dan pemimpin.




  • PATUH DAN SUKA BERMUSYAWARAH

  • Pengertian

    Patuh berarti setia dan bersedia melakukan sesuaaatu yang sudah disepakati dan ditentukan.

    Musyawarah adalah laku utama seorang democrat yang menghormati pendapat orang lain. Orang yang suka bermusyawarah terhindar dari sikap yang otoriter

    dan semau sendiri. Dalam setiap gerak dan tindakan yang menyangkut orang lain, seorang lain baik dengan orang-orang yang terikat dalam pekerjaan

    atau dalam bentuk-bentuk organisasi.

    Darma adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila keempat.



    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

    • Membiasakan diri untuk menepati janji, mematuhi peraturan yang ditetapkan di gugusdepan dan mematuhui peraaaaturan di RT/RK, kampung

      dan desa, sekolah dan peratur perundang-undangan yang berlaku.

    • Misalnya, setia mengikuti latihan membayar iuran, menaati peraturan lalu llintas dan lain-lain.

    • Belajar mendengar pendapat orang, menghargai gagasan orang lain.

    • Membiasakan untuk merumuskan kesepakatan dengan memperhaaatikan kepentingan orang banyak

    • Membiasakan diri untuk bermusyawarah sebelum melaksanakan suatu kegiatan (misalnya akan berkemah, widyawisata dan lain-lain.




  • RELA MENOLONG DAN TABAH

  • Pengertian


    • Rela atau ikhlas adalah perbuatan yang dilakukan tanpa memperhitungkan untung dan rugi (tanpa pamrih). Rela menolong berarti melakukan

      perbuatan baik untuk kepentingan orang lain yang kurang mampu. Dengan maksud, agar orang yang ditolong itu dapat menyelesaikan maksudnya atau

      kemudian mampu merampungkan masalah seta tantangan yang dihadapi.

    • Tabah atau ulet adalah suatu sikap jiwa tahan uji. Meskipun seseorang mengetahui bahwa menjalankan tugasnya akan menghadapi kesulitan,

      tetapi ia tidak mundur dan tidak ragu.

    • Darma ini adalah tuntunan untuk mengamalkan Pancasila sila kelima.




    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

    • Membiasakan diri cepat menolong kecelakaan tanpa diminta.

    • Membantu menyeberang jalan untuk orang tua, wanita.

    • Memberi tempat di tempat umum kepada orang tua dan wanita.

    • Membiasakan secara bertahap untuk mengatasi masalah-masalah dalam kehidupan sehari-hari di rumah, dan dimasyarakat.




  • RAJIN, TRAMPIL DAN GEMBIRA

  • Pengertian


    • Rajin

    • Manusia dibedakan dengan makhluk hidup yang lain kaarena ia diciptakan mempunyai akal budi. Dengan demikian harus mengmbangkan diri dengan membaca,

      menulis, dan belajar, Dengan perkataan lain, ia menjalani proses kodrati dalam mendidik diri.

      Lebih-lebih lagi, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah melejit demikian cepat, maka menjadi kewajiban kita semua untuk mendorong anak

      didik (juga orang dewasa) untuk selalu rajin belajar, selalu berusaha dengan tekun, senantiasa tetap mengembangkan dirinya, dan selalu tertib

      melaksanakan tugas.

    • Terampil

    • Setiap manusia haarus beeerupaya untuk dapat berdiri di atas kaki sendiri. Untuk hal itu, yang menjadi syarat utama adalah keahlian dan keterampilan

      serta dapat mengerjakan suatu tugas dengan cepat dan tepat dengan hasil yang baik.

    • Gembira

    • Manusia itu hidup dan menghidupi dengan mencari jalan bagaimana hidup yang baik. Untuk itu ia harus bekerja mencari nafkah, dan bersama-sama dengan

      orang lain ia bekerja sama.

      Banyak kesulitan, rintangan, dan hambatan yang dihadapi. Dan tantangan ini akan diatasi dengan dorongan motivasi yang kuat. Suatu upaya untuk

      mendapat motivasi ini adalah manusia harus dapat berfikir cerah, berjiwa tenang, dan seimbang.

      Hal ini dapat dicapai bila manusia selalu mencari hal-hal yang positip dan optimistis.

      Sikap ppositip, optimis ini diperoleh dengan laku yang riang sehingga menimbulkan suasana gembira. Kegembiraan adalah perasaan senang dan bangga

      yang menimbulkan kegiatan dan bahkan rasa keberanian.

    • Rajin, terampil, dan gembira perlu selalu diterapkan dalam setiap usaha dan kegiatan.





    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari

    • Rajin


      • Biasakan membaca buku yang baik.

      • Biasakan untuk membuaat karya tulis.

      • Selenggarakan diskusi-diskusi untuk belajar; mengolah pikiran, mengemukakan pendapat.

      • Tentukan jadwal harian yang tetap untuk belajar, belajar selama dua jam sehari adalah layak.

      • Atur kegiatan dengan menyesuaikan dengan kegiatan di sekolah, di rumah dan Gerakan Pramuka.

      • Membiasakan untuk menyusun jadwal kegiatan sehari-hari.



    • Bekerja


      • Jelaskan bahwa dibalik kesulitan, kegagalan, dan kekewaan selalu terdapat hal-hal yang baik dan berguna.
      • Biasakan bekerja menurut manfaat dan disesuaikan dengan kemampuan.
      • Jangan terlula cepat menegur, mengkertik atau menyalahkan orang lain.
      • Hargai dan atonjolkan suatu prestasi kerja.
      • Berikan beban dan tugas yang terus berkembang.
      • Berusaha untuk bekerja dengan rencana.
      • Bergembiralah dalam tiap usaha.
      • Selesaikan setiap tugas pekerja, jangan tunda sampai esok hari.


    • Terampil


      • Pilihlah suatu jenis kemahiran dan keahlian yang sesuai dengan bakat.

      • Latih terus-menerus.

      • Jangan cepat puas setelah selesai mengerjakan sesuatu.

      • Mintalah tuntunan dari orang yang lebih berpengalaman.

      • Jangan menolak tugas pekeerjaan apa pun yang diberikan pada Saudara, laksanakan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai dengan

        kemampuan yang ada.







  • HEMAT, CERMAT DAN BERSAHAJA

  • Pengertian


    • Hemat


      • Hemat bukan beraaati “kikir” tetapi lebih terarah kepada dapatnya seorang Pramuka melakukan dan mengunakan suatu secara tepat

        menurut kegunaannya.

      • Secara rohaniah, dapat berarti suatu usaha memerangi hawa nad\fsu manusia dari keinginan berlebihan yang merugikan diri sendiri

        dan orang lain; (uang, mendisiplinkan diri sendiri). Menghemat bukan berarti a social tapi untuk lebih memungkinkan dalam memberi kemungkinan usaha

        social ke pihak lain, (luang, tenaga, waktu dan sebagainya) yang lebih menguntungkan.

      • Secara material, dapat berarti memanfaaatkan sesua(materi) menurut keperluan sehingga usaha tidak berguna dapat dibendung sehingga

        dapat berguna bagi dia sendiri dan ornag lain.



    • Cermat

    • Cermat lebih berarti “ teliti” sikap lakku seorang Pramuka harus senantiasa teliti baik terhadap dirinya sendiri (introspeksi) maupun yang datangnya

      dari laur dirinya sehingga ia senantiasa waspada. Hal ini dapat dilakukan melalui proses berfikir, mengitung, dan mempertimbangkan segala sesuatu,

      untuk berbuat. Seorang Pramuka harus cerdas, terampil agar ia senantiasa terhindar dari kekeliruan dan kesalahan. Ia harus berusaha untuk berbuat

      sesuatu dengan terencana dan yang bermanfaat.
    • Bersahaja

    • Hal ini lebih berarti, sederhana kesederhanaan yang wajar dan tidak berlebih-lebihan sehingga dapat memberi kemungkinan penggambaran jiwa untuk

      (penampilan diri) dan menimbulkan kemampuan untuk hidup dengan apa yang didapat secaara halal tanpa merugikan diri sendiri dan ornag lain. Ia harus

      dapat menyerasikan antara keinginkan dan kemampuan, Bersahaja juga dapat berarti keberanian untuk menyatakan sesuatu yang sebenarnya.




    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


    • Menggunakan waktu dengan tepat ke sekolah, tidur, makan, latihan dan sebagainya.

    • Tidak ceroboh.

    • Bertindak dengan teliti pada waktu yang tepat agar ia tidak dirusakkan oleh keinginan jahat dari luar.

    • Sadar akan dirinya sebagai suatu pribadi.

    • Berpakaian yang sederhana tanpa perhiasan yang berlebihan-lebihan

    • Meneliti sahulu sebellllum berbuat sesuaatu agar terjadi ketepatan di dalam pelaksanaannya.

    • Penggunaan listrik (siang hari dimatikan).

    • Pengguna air tidak terbuang percuma.

    • Memeriksa pekerjaan sebellllum diserahkan kepada Pembina.

    • Menggunakan uang jajaan dengan hemat.

    • Membiasakan anak belanja kewarung dan pasar dengan teratur.

    • Memberi anak tanggung jawab untuk tugs di rumah dan lain=lain.

    • Membiasakan untuk menabung.

    • Bekerja berdasarkan manfaat dan rencana.





  • DISIPLIN, BERANI DAN SETIA

  • Pengertian


    • Disiplin dalam pengertian yang luas berarti paaaaaatuh dan mengikuti pemimpin dan atau ketentuan dan peraturan.

    • Dalam pengertian yang lebih khusus, disiplin berti mengekang dan mengendalikan diri.

    • Berani adalah suatu sikap mental untuk bersedia menghadapi dan mengatasi suatu masalah dan tantangan.

    • Setia berarti tetap pada suatu pendirian dan ketentuan.

    • Dengan demikian, maka berdisiplin tidak secara membabi buta melaksanakan perintah, ketnetuan dan peraturan, sebagai manusia ciptaan

      Tuhan, seseorang harus berani berbuaaaat berdasarkan pertimbangan dan nilai yang lebih tinggi.





    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


    • Berusaha untuk mengendalikan dan mengaaaatur diri (self disiplin).

    • Mentaati peraaturan.

    • Menjalani ajaran dari ibadah agama,

    • Belajar untuk menilai kenyataan, bukti dan kebenaran suatu keterangan (informasi).

    • Patuh dengan pertimbangan dan keyakinan.





  • BERTANGGUNGJAWAB DAN DAPAT DIPERCAYA

  • Pengertian dan Pelaksanaan dalan Hidup sehari-hari.


    • Yang dimaksud dengan bertanggungjawab ialah:

    • Pramuka itu bertanggungjawab atas segala sesuatu yang diperbuat baik atas perinnntah maupun tidak, terutama secara pribadi bertanggungjawab terhadap

      Negara, bangsa, masyarakat dan keluarga, misalnya:

      • Segala sesuatu yng diperintahkan kepadanya, harus dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.

      • Segala sesuatu yang dilakukan atas kehendak sendiri dilakukan dengan penuh rasa tanggungjawab.

      • Pramuka harus berani bertanggungjawab atas suatu tindakan yang diambil, di luar perintah yang diberikan kepadanya karena perintah

        tersebut tidak dapat atau sulit dilaksanakannya,seorang Pramuka tidak akan mengelakkan suaatu tanggungjawab dengan suatu alasan yang dicari-cari,

        tujuannya adalah mendidik dan memasukkan suatu tanggungjawab yang besar kepadanya.



    • Yang dimaksud dengan dapat dipercaya ialah: Pramuka itu dapat dipercaya, baik perkataannya maupun perbuatannya, misalnya:


      • Dapat dipercaya itu berarti juga jujur, yaitu jujur terhadap diri sendiri, terhadap anak didik dan terhadap orang lain

        terutama yang menyangkut uang, materi dan lain-lain.

      • Pramuka dapat dipercaya atas kata-katannya, perbuatannya dan lain sebagainya, apa yang dikatakannya tidaklah suaaatu karangan

        yang dibuat-buat.

      • Apabila ia ditugaskan untuk melaksanakan sesuatu, maka ia dapat dipercaya bahwa ia pasti akan melaksanakannya dengan sebaik-

        baiknya.

      • Dalam kehidupan sehari-hari dimana dan kapan pun juga Pramuka dapat dipercaya bahwa ia tidak akan berbuat sesuatu yang tidak

        baik, meskipun tidak ada orang yang tahu atau yang mengawasinya.

      • Selalu menepati waktu yang sudah ditentukan, tujuan adalah mendidik Pramuka menjadi oarnag yang jujur dan yang dapat dipercaya

        akan segala tingkah lakunya.







  • SUCI DALAM PIKIRAN, PERKATAAN DAN PERBUATAN

  • Pengertian


    • Seorang Pramuka dikatakan matang jiwanya, bila Pramuka itu dalam setiap tingkah lakunya sudah mengambarkan laku yang suci dalam

      pikiran, perkataan dan perbuatan

    • Suci dalam pikiran berate bahwa Pramuka tersebut selalu melihat dan memikirkan sesuatu itu pada segi baiknya atau ada hikmahnya dan

      tidak terlintas sama sekali pemikiran ke arah yang tidak baik.

    • Suci dalam perkataan setiap apa yang telah dikatakan itu benar, jujur seerta dapat dipercaya dengan tidak menyinggung perasaan oeng

      lain.

    • Suci dalam peerbuatan sebagai akibat dari pikiran dan perkataan yang suci, maka Pramuka itu harus sanggup dan mampu berbuat yang baik

      dan benar untuk kepentingan Negara, bangsa, agama dan keluarga.

    • Dengan selalu melakukan pikiran, perkataan dan perbuatan yang suci akan menimbulkan pengertian dan kesadaran menurut siratan jiwa

      Pramuka sehingga Pramuka itu memukan dirinya sesuai dengan tujuan Gerakan Pramuka Antaranya: "…. Menjadi manusia yang berkepribadian dan berwatak

      luhur, tinggi metal-moral budi pekerati dan kuat keyakinan beragamanya…"





    Pelaksanaan dalam Hidup Sehari-hari


    • Seorang Pramuka selalu menyumbangkan pikirannya yang baik, tidak berprasangka, dan tidak boleh mempunyai sikap-sikap yang teercela dan

      selalu menghargai pemikiran-pemikiran orang lain. Sehingga timbul salaing haarga menghargai sesame manusia dalam kehidupannya sehari-hari.

    • Seorang Pramuka akan selalu berhati-hati dan berusaha sekuat tenaga untuk mengendalikan diri aterhadap ucapannya, dan menjauhkan diri

      dari perkataan-perkataan yang tidak pantas dan menimbulkan ketidak percaayaan orang lain.

    • Seorang Pramuka akan menjadi contoh pribadi dalam segala tingkah lakunya dan menjauhkan diri dari perbuatan-perbuatan yang jelek yang

      terdapat dalam kehidupan masyarakat.

    • Setiap Pramuka mempunyai pegangan hidup yaitu agama, jelas di sini bahwa Pramuka itu beragama bukan hanya dalam pikiran dan perkataan

      belaka, tetapi keberagamaan Pramuka tercermin pula dalam perbuatan yang nyata.

    • Usaha agar Pramuka itu satu dalam kata dan perbuatannya.



    selanjutnya ...

Sabtu, September 05, 2009

Mengenal Satuan Karya Pramuka (8) 'SAKA WIRAKARTIKA'


Satuan Karya Pramuka Wira Kartika baru berupa Satuan Karya Rintisan yang mulai dilaksanakan pada akhir tahun 2007. Pembentukannya berdasarkan Peraturan bersama Kepala Staf Angkatan Darat dengan Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka nomor 182/X/2007 dan 199 tahun 2007 tanggal 28 Oktober 2007 tentang kerjasama dalam usaha pembina dan pengembangan pendidikan bela negara dan kepramukaan.
Pengoraganisasian Saka binaan TNI AD ini, tidaklah jauh berbeda dengan Satuan Karya pada umumnya. Namun Demikian Saka Wira Kartika ini memiliki Program Pendidikan yang dibentuk dalam Satuan Krida antara Lain :
1. Krida Survival
2. Krida Pioner
3. Krida Mountainering
4. Krida Navigasi Darat
5. Krida Bintal Juang
Tiap Krida memiliki Spesifikasi materi pendidikan yang berbeda dengan krida lainnya.
Sudah barang tentu, di wilayah lainnya akan segera menyusul pembentukan Saka Wira Kartika. Generasi ini membutuhkan pendidikan dan latihan dalam upaya menghadapi tantangan ke depan, berpacu dengan kemajuan jaman dan tehnologi yang ternyata juga memiliki dampak dan pengaruh negatif yang sama cepatnya.
selanjutnya ...

Mengenal Satuan Karya Pramuka (7) 'SAKA WANABHAKTI'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Wanabakti adalah wadah bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega untuk melaksanakan kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa tanggungjawab terhadap pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
Tujuan dibentuknya Saka Wanabakti adalah untuk memberi wadah pendidikan di bidang kehutanan kepada anggota Gerakan Pramuka, terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega agar mereka dapat membantu membina dan mengembangkan kegiatan pelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup, melaksanakan secara nyata, produktif dan berguna bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega sebagai baktinya terhadap pembangunan masyarakat, bangsa dan negara.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Wanabakti adalah :
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka dan instruktur tetap
Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.
Syarat menjadi Anggota Saka Wana Bakti :
Membuat pernyataan tertulis secara sukarela untuk menjadi anggota Saka Wanabakti.
Untuk calon anggota Gerakan Pramuka dan Pramuka Penegak serta Pramuka Pandega, mendapat izin tertulis dari orang tua/wali, pembina Satuan dan Pembina Gugusdepan.
Untuk Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugusdepannya dan telah mengikuti Kursus Pembina Pramuka tingkat Dasar.
Instruktur tetap memiliki pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan di bidang Saka Wanabakti.
Pamong Saka dan Instruktur tetap, diangkat oleh Kwartir Cabang.
Sehat jasmani dan rohani
Sanggup mentaati semua peraturan yang berlaku.
Saka Wanabakti meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
Krida Tata Wana
Krida Reksa Wana
Krida Bina Wana
Krida Guna Wana.
Krida Tata Wana, terdiri atas 3 (tiga) SKK :
SKK Perisalah Hutan
SKK Pengukuran dan Pemetaan Hutan
SKK Penginderaan Jauh.
Krida Reksa Wana, terdiri atas 13 (tiga belas) SKK :
SKK Keragaman Hayati
SKK Konservasi Kawasan
SKK Perlindungan Hutan
SKK Konservasi Jenis Satwa
SKK Konservasi Jenis Tumbuhan
SKK Pemanduan
SKK Penulusuran Gua
SKK Pendakian
SKK Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan
SKK Pengamatan Satwa
SKK Penangkaran Satwa
SKK Pengendalian Perburuan
SKK Pembudidayaan Tumbuhan.
Krida Bina Wana, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
SKK Konservasi Tanah dan Air
SKK Perbenihan
SKK Pembibitan
Penanaman dan Pemeliharaan
SKK Perlebahan
SKK Budidaya Jamur
SKK Persuteraan Alam.
Krida Guna Wana, mempunyai 6 (enam) SKK :
SKK Pengenalan Jenis Pohon
SKK Pencacahan Pohon
SKK Pengukuran Kayu
SKK Kerajinan Hutan Kayu
SKK Pengolahan Hasil Hutan
SKK Penyulingan Minyak Astiri.
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Wanabakti adalah agar para Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega :
Memiliki rasa cinta dan tanggungjawab terhadap hutan dengan segala isi dan kekayaan yang terkandung didalamnya, serta kesadaran untuk memelihara dan melestarikannya.
Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kehutanan yang dapat mengembangkan pribadinya.
Memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk menghadapi segala tantangan hidup dalam hutan dengan tetap memperhatikan keamanan dan kelestarian hidup.
Memiliki disiplin dan tanggungjawab yang lebih mantap untuk memelihara kelestarian sumberdaya alam dan lingkungan hidup.
mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Wanabakti secara positif, berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga berguna bagi pribadinya, masyarakat bangsa dan negara.
mampu menyebarluaskan pengetahuan, keterampilan dan kecakapannya kepada Pramuka Siaga dan Pramuka Penggalang serta anggota lainnya.
selanjutnya ...

Jumat, September 04, 2009

Mengenal Satuan Karya Pramuka (6) 'SAKA KENCANA'


Satuan Karya Pramuka Kencana adalah wadah kegiatan dan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan keterampilan praktis dan bakti masyarakat, dalam bidang Keluarga Berencana, Keluarga Sejahtera dan Pengembangan Kependudukan.
Pembinaan Saka Kencana berada di bawah Gerakan Pramuka yang bekerjasama dengan Badan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Saka Kencana meliputi 4 krida, yaitu :
Krida Bina Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KB dan KR)
Krida Bina Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga (KS dan PK)
Krida Advokasi dan Komunikasi Informasi Edukasi (Advokasi dan KIE)
Krida Bina Peran Serta Masyarakat (PSM).
selanjutnya ...

Mengenal Satuan Karya Pramuka (5) 'SAKA TARUNA BUMI'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Tarunabumi adalah wadah bagi para Pramuka untuk meningkatkan dan mengembangkan kepemimpinan, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan para anggotanya, sehingga mereka dapat melaksanakan kegiatan nyata dan produktif serta bermanfaat dalam mendukung kegiatan pembangunan pertanian.
Tujuan dibentuknya Saka Tarunabumi adalah untuk mewujudkan kader penerus perjuangan bangsa dan pembangunan nasional di bidang pertanian dengan menyediakan wadah pendidikan luar sekolah di bidang pertanian kepada para Pramuka terutama Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega serta kepada pemuda calon anggota Pramuka dan para peminat yang memenuhi persayaratan.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Tarunabumi adalah :
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pamong Saka, Instruktur Saka, Pimpinan Saka dan Mabi Saka
Pemuda calon anggota Gerakan Pramuka yang berusia 16-25 tahun.
Syarat menjadi Anggota Saka Tarunabumi :
Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Tarunabumi secara suka rela
Bagi Pemuda yang belum menjadi anggota Gerakan Pramuka harus dengan sepengetahuan orang tua/walinya, dan bersedia menjadi anggota Gugusdepan Pramuka terdekat.
Bagi Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega berusia 16-25 tahun diharapkan menyerahkan izin tertulis dari Pembina Satuan dan Pembina Gugusdepan dan tetap menjadi anggota Gugusdepan.
Bagi Pamong Saka mendapat persetujuan dari Pembina Gugusdepan dan telah mengikuti sedikitnya Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar
Bagi Instruktur Saka, memiliki pengetahuan, keterampilan dan kecakapan di bidang Pertanian serta bersedia memberikan ilmunya kepada anggota Saka.
Sehat jasmani dan rohani serta dengan suka rela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku di dalam Saka Tarunabumi.
Pamong Saka dan Instruktur Saka tetap diangkat dan dilantik oleh Ketua Kwartir Ranting atau Ketua Kwartir cabang yang bersangkutan dengan mengucapkan Tri Satya dan menandatangani Ikrar.

Bagi Pimpinan Saka dan Mabi Saka, bersedia memberikan bantuan yang bersifat moril, organisatoris, materiil dan finansiil kepada Saka serta sekurang-kurangnya telah mengikuti Kursus Orientasi Kepramukaan.

Pimpinan Saka dan Mabi Saka diangkat dan dilantik oleh Ketua Kwartir yang bersangkutan dengan mengucapkan Tri Satya dan menandatangani Ikrar.
Saka Tarunabumi meliputi 5 (lima) krida, yaitu :
Krida Pertanian dan Tanaman Pangan
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan
Krida Perikanan
Krida Peternakan
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura.
Krida Pertanian Tanaman Pangan, terdiri atas 6 (enam) SKK :
SKK Petani Padi
SKK Petani Jagung
SKK Petani Kacang Kedelai
SKK Petani kacang Tanah
SKK Petani Ubi Kayu
SKK Petani Ubi Jalar.
Krida Pertanian Tanaman Perkebunan, terdiri atas 11 (sebelas) SKK :
SKK Petani Cengkeh
SKK Petani Kelapa
SKK Petani Karet
SKK Petani Obat-obatan
SKK Petani Kopi
SKK Petani Panili
SKK Petani Coklat
SKK Petani Lada
SKK Petani Kapas
Petani Tembakau
SKK Petani Tebu.
Krida Perikanan, mempunyai 9 (sembilan) SKK :
SKK Petani Ikan Nila
SKK Petani Ikan Mas
SKK Petani Ikan Gurami
SKK Petani Ikan Lele
SKK Petani Katak
SKK Petani Belut
SKK Petani Bandeng
SKK Petani Udang
SKK Petani Ikan Hias.
Krida Peternakan, mempunyai 12 (duabelas) SKK :
SKK Peternak Kerbau
SKK Peternak Sapi
SKK Peternak Kuda
SKK Peternak Sapi Perah
SKK Peternak Kambing
SKK Peternak Babi
SKK Peternak Puyuh
SKK Peternak Kelinci
SKK Peternak Ayam
SKK Peternak Itik
SKK Peternak Lebah
SKK Peternak Merpati.
Krida Pertanian Tanaman Holtikultura, mempunyai 32 (tiga puluh dua) SKK :
SKK Petani Rambutan
SKK Petani Pisang
SKK Petani Mangga
SKK Petani Nanas
SKK Petani Durian
SKK Petani Semangka
SKK Petani Apel
SKK Petani Salak
SKK Petani Pepaya
SKK Petani Jeruk
SKK Petani Anggur
SKK Petani Jambu
SKK Petani Duku
SKK Petani Alpokat
SKK Petani Tomat
SKK Petani Cabe
SKK Petani Bayam
SKK Petani Kangkung
SKK Petani Kacang Panjang
SKK Petani Kubis
SKK Petani Sawi
SKK Petani Wortel
SKK Petani Suplir
SKK Petani Palma
SKK Petani Cemara
SKK Petani Anggrek
SKK Petani Mawar
SKK Petani Melati
SKK Petani Kaktus
SKK Petani Seledri
SKK Petani Bonsai
SKK Petani Bawang Putih/Merah.
Sasaran kegiatan Saka Tarunabumi adalah agar para Pramuka Saka tarunabumi:
Memiliki rasa cinta akan alam pertanian dan rasa tanggungjawab akan kelangsungan jalannya pembangunan nasional.
Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman kecakapan dan keterampilan di bidang pembangunan pertanian serta sikap yang tanggap akan perubahan-perubahan yang selalu terjadi dalam proses kegiatan pembangunan pertanian.
Mampu menyelenggarakan kegiatan-kegiatan Saka Tarunabumi secara positip, berdayaguna dan berhasilguna, sesuai dengan bakat dan minatnya di bidang pertanian, sehingga berguna bagi pribadinya, keluarganya, masyarakat bangsa dan negara.
Mampu menyebarluaskan pengetahuan, pengalaman, kecakapan dan keterampilannya, yang didapat dalam kegiatan Saka kepada anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepan masing-masing serta kepada pemuda lainnya yang berada di sekitar tempat tinggalnya.
selanjutnya ...

Kamis, September 03, 2009

Mengenal Satuan Karya Pramuka (4) 'SAKA BHAKTI HUSADA'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bakti Husada adalah wadah pengembangan pengetahuan, pembinaan keterampilan, penambahan pengalaman dan pemberian kesempatan untuk membaktikan dirinya kepada masyarakat dalam bidang kesehatan.
Saka Bakti Husada diresmikan pada tanggal 17 Juli 1985, dengan dilantiknya Pimpinan Saka Bakti Husada Tingkat Nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bakti Husada adalah untuk mewujudkan kader pembangunan di bidang kesehatan, yang dapat membantu melembagakan norma hidup sehat bagi semua anggota Gerakan Pramuka dan masyarakat di lingkunganya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Bakti Husada adalah :
Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
Pemuda berusia 16-23 tahun, dengan syarat khusus
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pamong Saka dan Instruktur tetap.
Saka Bakti Husada meliputi 5 (lima) krida, yaitu :
Krida Bina Lingkungan Sehat
Krida Bina Keluarga Sehat
Krida Penanggulangan Penyakit
Krida Bina Gizi
Krida Bina Obat.
Krida Bina Lingkungan Sehat, terdiri atas 5 (lima) SKK :
SKK Penyehatan Perumahan
SKK Penyehatan Makanan dan Minuman
SKK Pengamanan Pestisida
SKK Pengawasan Kualitas Air
SKK Penyehatan Air.
Krida Bina Keluarga Sehat, terdiri atas 6 (enam) SKK :
SKK Kesehatan Ibu
SKK Kesehatan Anak
SKK Kesehatan Remaja
SKK Kesehatan Usia Lanjut
SKK Kesehatan Gigi dan Mulut
SKK Kesehatan Jiwa.
Krida Penanggulangan Penyakit, mempunyai 8 (delapan) SKK :
SKK Penanggulangan Penyakit Malaria
SKK Penanggulangan Penyakit Demam Berdarah
SKK Penanggulangan Penyakit Anjing Gila
SKK Penanggulangan Penyakit Diare
SKK Penanggulangan Penyakit TB. Paru
SKK Penanggulangan Penyakit Kecacingan
SKK Imunisasi
SKK Gawat Darurat.
Krida Bina Gizi, mempunyai 5 (lima) SKK :
SKK Perencanaan Menu
SKK Dapur Umum Makanan/Darurat
SKK UPGK dalam Pos Pelayanan Terpadu
SKK Penyuluh Gizi
SKK Mengenal Keadaan Gizi.
Krida Bina Obat, meliputi 5 (lima) SKK :
SKK Pemahaman Obat
SKK Taman Obat Keluarga
SKK Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Zat Adiktif
SKK Bahan Berbahaya bagi Kesehatan
SKK Pembinaan Kosmetik
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada adalah :
Memiliki pengetahuan, keterampilan dan pengalaman di bidang Kesehatan
Mampu dan mau menyebarluaskan informasi kesehatan kepada masyarakat, khususnya mengenai :
kesehatan lingkungan
kesehatan keluarga
penaggulangan berbagai penyakit
gizi
manfaat dan bahaya obat.
Mampu memberikan latihan tentang kesehatan kepada para Pramuka di gugusdepan.
Dapat menjadi contoh hidup sehat bagi masyarakat di lingkungannya
Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat yang lebih mantap.
selanjutnya ...

Mengenal Satuan Karya Pramuka (3) 'SAKA DIRGANTARA'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Dirgantara adalah wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis di bidang kedirgantaraan guna menumbuhkan kesadaran untuk membaktikan dirinya dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Dirgantara adalah untuk memberikan suatu wadah kegiatan dan latihan di bidang kedirgantaraan bagi anggota Gerakan Pramuka melalui kegiatan nyata dan praktis di bidang kedirgantaraan yang berguna, baik untuk dirinya sendiri maupun untuk masyarakat, bangsa dan negara.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Yang dapat menjadi anggota Saka Dirgantara adalah :
Pramuka penggalang, usia 14 tahun ke atas, yang sudah mencapai tingkat Penggalang Terap.
Pemuda berusia 16-25 tahun, dengan syarat khusus
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Saka Dirgantara meliputi 3 (tiga) krida, yaitu :
Krida Olahraga Dirgantara
Krida Pengetahuan Dirgantara
Krida Jasa Kedirgantaraan
Krida Olahraga Dirgantara, terdiri atas 5 (lima) SKK :
SKK Pesawat Bermotor
SKK Pesawat Tak Bermotor
SKK Aero Modelling
SKK Terjun Payung
SKK layang Gantung.
Krida Pengetahuan Dirgantara, terdiri atas 5 (lima) SKK :
SKK Navigasi Udara
SKK Pengatur Lalulintas Udara
SKK Meteorologi
SKK Fasilitas Penerbangan
SKK Aerodinamika.
Krida Jasa Kedirgantaraan, mempunyai 4 (empat) SKK :
SKK Teknik Mesin Pesawat Udara
SKK Komunikasi
SKK Struktur Pesawat
SKK Search And Rescue (SAR).
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Dirgantara adalah :
Memiliki Kecakapan dan keterampilan serta sikap dan usaha tertentu di bidang kedirgantaraan.
Memiliki rasa bangga memperoleh TKK yang bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat.
Memperoleh kecakapan khusus yang diakui oleh instansi pemerintah maupun swasta serta masyarakat sehingga bermanfaat secara nyata untuk dapat memperoleh pekerjaan.
Mampu menimbulkan rasa cinta Dirgantara di kalangan Pramuka, Pemuda dan masyarakat.
selanjutnya ...

Mengenal Satuan Karya Pramuka (2) 'SAKA BHAYANGKARA'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bhayangkara adalah wadah kegiatan kebhayangkaraan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan praktis dalam bidang keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), guna menumbuhkan kesadaran berperan serta dalam pembangunan nasional.
Tujuan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah untuk mewujudkan kader-kader bangsa yang ikut serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan ketertiban masyarakat melalui pendidikan kebhayangkaraan di dalam Gerakan Pramuka.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Bhayangkara terdiri atas :
Peserta didik :
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pramuka Penggalang yang berminat di bidang Kebhayangkaraan dan memenuhi syarat tertentu.
Anggota dewasa :
Pembina Pramuka sebagai Pamong Saka
Instruktur Saka Bhayangkara
Pimpinan Saka Bhayangkara
Pemuda yang berusia 14-25 tahun bukan anggota Gerakan Pramuka dapat menjadi calon Saka Bhayangkara, dengan ketentuan satu bulan setelah terdaftar sebagai calon anggota Saka Bhayangkara, telah menjadi anggota salah satu Gugusdepan terdekat.
Syarat menjadi Anggota Saka Bhayangkara :
Menyatakan keinginan untuk menjadi anggota Saka Bhayangkara, secara sukarela dan tertulis.
Bagi pemuda calon anggota Gerakan Pramuka, telah mendapat ijin dari orang tuanya/walinya, dan bersedia menjadi anggota gugusdepan Pramuka setempat/terdekat.
Bagi Pramuka Penegak, Pandega, dan Penggalang diharapkan menyerahkan izin tertulis dari pembina satuan dan pembina gugusdepannya, dan tetap menjadi anggota gugusdepan asalnya.
Bagi Pramuka Penggalang telah memenuhi syarat kecakapan umum tingkat Penggalang terap.
Bagi Pamong Saka Bhayangkara sedikitnya telah mengikuti Kursus Pembina Mahir Tingkat Dasar.
Bagi instruktur Saka Bhayangkara bersedia secara sukarela memberikan pengetahuan, keterampilan dan kecakapan dibidang kebhayangkaraan kepada anggota Saka Bhayangkara.
Sehat jasmani dan rohani serta dengan sukarela sanggup mentaati segala ketentuan yang berlaku.
Saka Bhayangkara meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
Krida Ketertiban Masyarakat
Krida Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penaggulangan Bencana
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP)
Krida Ketertiban Masyarakat, terdiri atas 4 SKK
SKK Pengamanan Lingkungan Pemukiman
SKK Pengamanan Lingkungan Kerja
SKK Pengamanan Lingkungan Sekolah
SKK Pengamanan Hukum
Krida Lalu Lintas, terdiri atas 3 SKK :
SKK Pengetahuan Perundang-undangan/Peraturan Lalu Lintas
SKK Pengaturan Lalu Lintas
SKK Penanganan Kecelakaan Lalu Lintas
Krida Pencegahan dan Penanggulangan Bencana, mempunyai 7 SKK :
SKK Pencegahan Kebakaran
SKK Pemadam Kebakaran
SKK Rehabilitasi Korban Kebakaran
SKK Pengenalan Kerawanan Kebakaran
SKK Pncurian
SKK Penyelamatan
SKK Pengenalan Satwa
Krida Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPKP), mempunyai 5 SKK :
SKK Pengenalan Sidik Jari
SKK Tulisan Tangan dan Tanda Tangan
SKK Narkotika dan Obat-Obatan
SKK Uang Palsu
SKK Pengamanan Tempat Kejadian Perkara
Hasil yang diharapkan dibentuknya Saka Bhayangkara adalah agar para aanggota Gerakan Pramuka :
Memiliki pengetahuan, kemampuan, kecakapan, dan keterampilan serta pengalaman dalam bidang kebhayangkaraan.
Memiliki sikap hidup yang tertib dan disiplin serta ketaatan terhadap peraturan hokum dan norma social yang berlaku dalam masyarakat
Memiliki sikap, kebiasaan dan perilaku yang tangguh sehingga mampu mencegah, menangkal serta menanggulangi timbulnya setiap kejadian kamtibmas.
Memiliki kepekaan dan kewaspadaan serta daya tanggap dan penyesuaian terhadap setiap perubahan dan dinamika social di lingkungannya.
Mamou memberikan latihan tentang pengetahuan kamtibmas kepada para anggota Gerakan Pramuka di Gugusdepannya.
Mampu menyelenggarakan pengamanan lingkungan serta secara swakarsa, swadaya dan swasembada, serta secara nyata yang berguna bagi dirinya dan bagi masyarakat lingkungannya.
Mampu melakukan tindakan pertama terhadap kasus kejahatan tertangkap tangan yang terjadi di lingkungannya untuk kemudian segera menyerahkan kepada Polri.
Mampu membantu Polri dalam pengamanan TKP dan melaporkan kejadian tersebut serta bersedia menjadi saksi.
selanjutnya ...

Mengenal Satuan Karya Pramuka (1) 'SAKA BAHARI'


Satuan Karya Pramuka (Saka) Bahari adalah wadah bagi Pramuka yang menyelenggarakan kegiatan-kegiatan nyata, produktif dan bermanfaat dalam rangka menanamkan rasa cinta dan menumbuhkan sikap hidup yang berorentasi kebaharian termasuk laut dan perairan dalam.
Tujuan dibentuknya Saka Bahari adalah untuk membina dan mengembangkan anggota Gerakan Pramuka agar :
Memiliki tambahan pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kecakapan di bidang kebaharian, yang dapat menjurus kepada kariernya di masa mendatang.
Memiliki rasa cinta kepada laut dan perairan dalam berikut seluruh isinya pada khusunya dan rasa cinta kepada tanah air Indonesia pada umumnya.
Memiliki sikap dan cara berfikir yang lebih matang dalam menghadapi segala tantangan hidup, terutama menyangkut kebaharian.
Mampu menyelenggarakan proyek-proyek kegiatan di bidang kebaharian secara positif berdaya guna dan tepat guna, sesuai dengan minat dan bakatnya serta bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya.
Kegiatan kesakaan dilaksanakan di gugusdepan dan satuan karya Pramuka disesuaikan dengan usia dan kemampuan jasmani dan rohani peserta didik. Kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan sedapat-dapatnya dengan praktek berupa kegiatan nyata yang memberi kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Anggota Saka Bahari adalah :
Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega
Pramuka Penggalang Terap.
Pemuda berusia 14-25 tahun, dengan syarat khusus
Syarat menjadi Anggota Saka Bahari :
Mendapat izin dari orang tua/wali dan pembina Gugusdepan
Berusia antara 14-25 tahun
Sehat jasmani dan rokhani
Berminat dan bersedia untuk berberan aktif dalam segala kegiatan Saka Bahari
Saka Bahari meliputi 4 (empat) krida, yaitu :
Krida Sumberdaya Bahari
Krida Jasa Bahari
Krida Wisata Bahari
Krida Reksa Bahari
Krida Sumberdaya Bahari, terdiri atas 6 (enam) SKK :
SKK Penangkapan Ikan
SKK Alat Penangkap Ikan
SKK Budidaya Laut
SKK Pengolahan Hasil laut
SKK Budidaya Air Payau/Tambak
SKK Pertambangan Mineral.
Krida Jasa Bahari, terdiri atas 9 (sembilan) SKK :
SKK Listrik
SKK Mesin
SKK Pengecatan
SKK Elektronika
SKK Pengelas
SKK Perencana Kapal
SKK Perahu Motor
SKK Pelaut
SKK Operator Alat Bongkar Muat.
Krida Wisata Bahari, mempunyai 8 (delapan) SKK :
SKK Renang
SKK Layar
SKK Selam
SKK Dayung
SKK Ski Air
SKK Pemandu Wisata Laut
SKK Selancar Angin
SKK Penyelamatan di Pantai.
Krida Reksa Bahari, mempunyai 7 (tujuh) SKK :
SKK Navigasi
SKK Telekomunikasi
SKK Isyarat Bendera
SKK Isyarat Optik
SKK Pelestarian Sumberdaya Laut
SKK Pengemudi Sekoci
SKK SAR di Laut.
Hasil yang diharapkan setelah mengikuti kegiatan Saka Bahari adalah :
Mampu dan dapat memanfaatkan segala pengetahuan, pengalaman dan kecakapannya untuk ikut berperan serta secara aktif dalam Pembangunan Nasional, khususnya di bidang kebaharian.
Merasa ikut bertanggungjawab terhadap kelestarian lingkungan hidup yang menyangkut kebaharian. admin
selanjutnya ...